PBB: Perubahan Iklim Picu Risiko Kesehatan Bagi 70 Persen Pekerja Dunia
Sebanyak 2,4 miliar pekerja kemungkinan besar terpapar panas yang berlebih.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 70 persen pekerja di seluruh dunia menghadapi risiko kesehatan terkait perubahan iklim, dengan lebih dari 2,4 miliar pekerja kemungkinan besar terpapar panas yang berlebih di tempat kerja. Hal ini diungkap oleh sebuah laporan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO), sebuah badan PBB.
Menurut laporan tersebut, perubahan iklim telah berdampak besar terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja di seluruh dunia karena panas yang berlebih, cuaca ekstrem, radiasi sinar UV matahari dan polusi udara telah mengakibatkan peningkatan beberapa penyakit yang mengkhawatirkan.
Diperkirakan 18.970 nyawa melayang setiap tahunnya karena cedera akibat kerja yang disebabkan oleh panas yang berlebihan. Lebih dari 26,2 juta orang hidup dengan penyakit ginjal kronis yang berhubungan dengan tekanan panas di tempat kerja.
Lalu sebanyak 860 ribu pekerja di luar ruangan meninggal setiap tahunnya akibat paparan polusi udara, dan hampir 19 ribu pekerja meninggal setiap tahunnya akibat kanker kulit non-melanoma akibat paparan radiasi sinar UV matahari.
"Pertimbangan keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi bagian dari respons perubahan iklim, baik dalam bentuk kebijakan maupun tindakan," ujar Manal Azzi, ketua tim keselamatan dan kesehatan kerja di ILO, seperti dilansir CBS News, Selasa (30/4/2024).
Seiring dengan meningkatnya suhu rata-rata, penyakit akibat panas menjadi masalah keselamatan dan kesehatan yang semakin meningkat bagi pekerja di seluruh dunia, termasuk di US The Bureau of Labor Statistics yang memperkirakan paparan panas lingkungan merenggut nyawa 36 pekerja pada tahun 2021 dan 56 pekerja pada tahun 2020.
Baru-baru ini, seorang pria berusia 26 tahun menderita cedera fatal akibat panas ketika bekerja di ladang tebu terbuka di Belle Glade, Florida, ketika indeks panas mencapai 36 derajat Celcius.
"Hidup pemuda ini berakhir di hari pertamanya bekerja karena majikannya tidak memenuhi kewajibannya untuk melindungi karyawan dari paparan panas, sebuah bahaya yang sudah diketahui dan semakin berbahaya," kata Condell Eastmond, direktur area OSHA di Fort Lauderdale, mengenai kematian yang terjadi pada bulan September tersebut.
Paparan panas lingkungan juga telah menewaskan 999 pekerja AS dari tahun 1992 hingga 2021, dengan rata-rata 33 kematian per tahun, menurut Departemen Tenaga Kerja. Meskipun demikian, statistik untuk penyakit, cedera, dan kematian yang berhubungan dengan panas kerja kemungkinan besar masih diremehkan.