Warganet Tuding Hybe Sabotase Comeback Seventeen, Apa Sebab?

Video musik Maestro oleh Seventeen tidak diluncurkan di Youtube Premiere.

Dok JTBC
Grup K-pop Seventeen. Hybe dituding menyabotase Seventeen dengan tidak mempromosikan video musik Maestro di Youtube Premiere.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warganet belakangan ini menuding HYBE telah menyabotase comeback terbaru grup K-pop Seventeen. Tudingan ini muncul karena perilisan video musik terbaru Seventeen tidak dilakukan dengan fitur Youtube Premiere.

Seperti diketahui, Youtube Premiere merupakan sebuah layanan yang memungkinkan penonton untuk menonton video baru secara real time. Sebelum video baru tersebut diunggah, penonton bisa menyetel pengingat hingga saling berbicara dengan penonton lain di kolom chat.

Fitur ini sangat umum digunakan oleh banyak penyanyi dan agensi musik untuk merilis video musik terbaru mereka. Dengan begitu, para penggemar bisa menonton video musik baru tersebut bersama-sama secara daring, sesaat setelah video musik diunggah.

Akan tetapi, hal serupa tidak terjadi ketika Seventeen melakukan comeback pada 29 April 2024 dengan lagu "Maestro" dan album 17 Is Right Here. Alih-alih dirilis dengan fitur Youtube Premiere, video musik "Maestro" diunggah secara konvensional di kanal Youtube resmi HYBE LABELS.

Baca Juga



Kehadiran video musik baru ini hanya diumumkan melalui sebuah cicitan di akun X resmi dari Seventeen. Cicitan tersebut diunggah tepat jam 18.00 KST atau 16.00 WIB pada 29 April lalu.

"SEVENTEEN (세븐틴) 'MAESTRO' Official MV," tulis akun Seventeen di X, seperti dilansir Koreaboo pada Rabu (1/5/2024).

Hal ini sontak membuat banyak penggemar Seventeen atau Carat merasa kecewa. Terlebih, penggunaan fitur Youtube Premiere biasanya dapat menumbuhkan antusiasme para penggemar terhadap video musik yang baru dirilis.

"Tak ada Youtube Premiere untuk 'Maestro' jadi semuanya harus mengecek video musik ini (secara manual) sesegera mungkin di Youtube sesaat setelah video itu dirilis," tulis seorang penggemar.

Seorang penggemar lain merasa situasi ini merupakan cerminan dari perlakuan kurang adil Hybe terhadap Seventeen. Bahkan, dia menuding Hybe telah menyabotase comeback terbaru Seventeen ini.

"Fakta bahwa 'Maestro' tidak memiliki Youtube Premiere menunjukkan semua hal yang perlu diketahui mengenai Hybe. Mereka menyabotase Seventeen. Tak ada cara lain untuk melihat (situasi) ini," tutur penggemar tersebut.

Kekecewaan semakin besar setelah sejumlah Carat di Korea Selatan membagikan informasi terkait kondisi penjualan album fisik 17 Is Right Here. Di hari perilisannya, banyak penggemar yang mengantre di sejumlah toko untuk membeli album 17 Is Right Here.

Akan tetapi, tak semua toko-toko besar memiliki stok album 17 Is Right Here. Bahkan, beberapa toko mengaku tidak tahu kapan mereka bisa mendapatkan stok dan menjual album tersebut.

Situasi ini membuat Carat banyak yang merasa marah dan kecewa dengan Hybe dan Pledis Entertainment. Mereka menilai kedua agensi tersebut tidak mengorganisasi momen comeback Seventeen kali ini dengan baik.

"Tidak memberikan kami tautan Premiere untuk video musik 'Maestro' seperti artis-artis lain dan juga kurang menyetok album 17 Is Right Here di toko-toko Korea, Hybe dan Pledis terbakarlah di neraka. Tolong berhenti menyabotase Seventeen," ujar seorang penggemar.

Terlepas dari beragam kendala ini, Carat tetap kompak memberikan dukungan mereka untuk Seventeen. Mereka juga mengekspresikan rasa bangga terhadap pencapaian yang berhasil diraih Seventeen melalui album terbarunya.

"Kita telah menjual 2.269.906 kopi di hari pertama! Sangat bangga terhadap Seventeen, Bumzu, dan semua orang yang bekerja keras untuk album ini. Semua ini tercapai meski album terlambat dikirimkan ke beberapa toko, sebagian toko tak memiliki stok, penjualan baru dimulai jam 18.00 malam dan sebagian besar toko tutup jam 22.00 malam, serta harga album yang sangat mahal," kata seorang penggemar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler