Siti Fadia Senang Kembali Ditandemkan dengan Ribka

Selama ini Siti Fadia tercatat sebagai pasangan Apriyani Rahayu.

ANTARA/HO-PBSI
Ganda putri Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti/ Ribka Sugiarto saat bertanding di final Piala Uber 2024.
Rep: Frederikus Bata Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU - Ada yang berbeda dari line up Indonesia di final Uber Cup 2024. Tepatnya di sektor ganda putri. 

Baca Juga


Siti Fadia Silva Ramadhanti kembali ditandemkan dengan Ribka Sugiarto. Sebenarnya ini bukan hal baru jika berkaca pada beberapa tahun sebelumnya. Namun, sekarang Siti Fadia tercatat sebagai pasangan Apriyani Rahayu.

"Sudah diskusi dengan pelatih dan diputuskan saya dan Fadia yang turun sebagai ganda pertama. Lawan memang tidak mudah (dihadapi), tapi kami ingin coba dulu. Hasilnya belum sesuai yang diinginkan tapi  kami tetap bersyukur, karena menurut kami, tim (Indonesia) tampil di final Uber saja sudah bangga sekali," kata Ribka dalam rilis PBSI.

Siti Fadia mengaku kembali mengingat kebersamaan mereka di lapangan. Salah satunya di  Uber Cup 2020 di Denmark. Turnamen tersebut  baru dimainkan pada 2021, karena pandemi covid-19.

Saat itu mereka masih pasangan resmi. Keduanya menyumbang poin ketika jumpa Thailand di perempatfinal. Sayang, Indonesia takluk 2-3 dari sesama wakil Asia Tenggara itu.

"Tidak menyangka bisa main di final Uber bareng Ribka lagi. Perjuangan sama-sama dari kecil, dari klub sampai sekarang, mencetak sejarah  bareng-bareng," ujar Fadia.

Fadia/Ribka bertemu Chen Qingchen/Jia Yifan. Itu merupakan ganda putri nomor satu dunia. Hasilnya terlihat.

Chen/Jia sangat dominan. Wakil tuan rumah ini menang dua gim langsung 21-11, 21-8. Siti Fadia lantas mengeluarkan pujian untuk andalan China tersebut.

"Secara pengalaman dan mentalitas, mereka sangat baik. Apalagi mereka  sudah sering berada di final beregu, sementara  kami baru pertama kali. Ini pelajaran berharga buat kami," ujar atlet 23 tahun itu.

Indonesia sudah delapan kali finis sebagai runner up Uber Cup. Sebelum edisi 2024, terakhir kali para srikandi merah-putih mentas di final pada 2008 lalu. Sekitar 16 tahun silam.

Sehingga, apa yang dicapai di Chengdu tetap layak dibanggakan. Pada saat yang sama, China melanjutkan dominasinya. Negeri Tirai Bambu telah mengoleksi 16 medali emas salah satu turnamen bergengsi beregu putri ini.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler