Tank Israel Lepaskan Tembakan Besar-besaran ke Rafah, Warga: Mereka Bertindak Gila
Jika Israel terus merangsek masuk ke Rafah, maka akan jadi pusat pembantaian.
REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH -- Warga Rafah melaporkan tank-tank Israel melepaskan tembakan besar-besaran di sejumlah daerah di timur Rafah. Pada Senin (6/5/2024) kemarin militer Israel memerintahkan pengungsi di kota paling ujung selatan Gaza yang dihuni lebih dari 1 juta pengungsi itu untuk melakukan evakuasi.
"Mereka bertindak gila. Tank-tank melepaskan tembakan, dan bom asap menutupi langit dan asap menyelimuti pemukiman al-Salam dan Jnaina," kata warga Kota Gaza yang mengungsi ke Rafah Emad Joudat, seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (7/6/2024).
“Saya sekarang serius memikirkan untuk menuju ke utara, mungkin ke wilayah tengah Gaza. Jika mereka bergerak lebih jauh ke Rafah, maka ini akan menjadi pusat pembantaian,” katanya menambahkan.
Sekitar 1,4 juta orang berdesak-desakan di tenda-tenda dan tempat tinggal sementara. Para pengungsi menderita karena kekurangan makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya.
Sementara itu militer Israel mengatakan mereka menggelar "operasi terbatas" di Rafah untuk membunuh pejuang Palestina dan menghancurkan infrastruktur yang digunakan Hamas. Israel memerintahkan orang-orang bermukim di Rafah mengungsi ke "zona perluasan humanitarian" sekitar 20 kilometer jauhnya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel akan melanjutkan operasi di Rafah sampai pejuang Hamas di daerah itu dihancurkan atau kelompok tersebut menyerahkan sandera yang mereka tawan dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu.
Gallant mengunjungi pasukan Israel di Rafah dan mengatakan Israel bersedia "berkompromi" untuk memulangkan sandera.
“Jika opsi itu dihilangkan, kami akan melanjutkan dan memperdalam operasi. Hal ini akan terjadi di seluruh Jalur Gaza – di selatan, di tengah, dan di utara. Hamas hanya memahami kekuatan, jadi kami akan mengintensifkan tindakan kami, dan tekanan militer kami akan menghancurkan organisasi Hamas,” katanya seperti dikutip Times of Israel.