Tarsum Tersangka Pelaku Mutilasi Sempat Menanyakan Kondisi Istri dan Keluarga

Tarsum saat ini dirujuk polisi ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua.

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
Rep: Ali Mansur, Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarsum sempat menanyakan kondisi keluarga dan istrinya bernama Yanti yang dibunuh dan dimutilasi olehnya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024) lalu. Pertanyaan itu dilontrakan Tarsum pada saat dirinya menjalani tes kejiwaan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciamis. 

Baca Juga


"Sempat menanyakan (kesehatan) keluarga dan istrinya," ungkap Kepala Satuan Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin, saat dikonfirmasi, Rabu (8/5/2024).

Kendati demikian, Joko belum dapat dipastikan apakah yang bersangkutan sadar atau tidak pada saat kondisi keluarga dan istrinya kepada dokter. Sebab Tarsum diduga mengalami depresi. Diduga akibat depresi itu tersangka melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap istrinya. Karena itu pemeriksaan lebih lanjut dia dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua untuk diobservasi selama 14 hari.

"Keterangannya masih berubah-ubah, makanya observasi lebih lanjut. Dia tahu anaknya sehat, nanya (soal) keluarganya," beber Joko. 

Menurut Joko, observasi di rumah sakit jiwa perlu dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya proses hukum terhadap Tarsum dilanjutkan. Nantinya setelah hasil observasi selesai, pihaknya bakal menentukan kelanjutan proses pidana terhadap Tarsum. Tarsum sendiri sudah diserahkan ke pihak RSJ Cisarua per hari Selasa (7/5/2024) kemarin. Kemudian pihaknya akan berkoordinasi dengan jaksa. 

“Tidak ada (kendala), kondusif. Tingkat kesadarannya sudah mulai kembali lagi kayaknya kalau saya lihat yang saya amati sendiri secara kasat mata, bukan secara psikologi. Pertama kan ngamuk-ngamuk, teriak kan, sekarang sudah kondusif, diam, gitu,” terang Joko.

Sebelumnya, Yanti dibunuh dan dimutilasi oleh Tarsum saat hendak menuju pengajian, pada hari Jumat pagi (3/5/2024) lalu. Setelah dibunuh, pelaku membawa tubuh korban ke rumah dan memutilasi menjadi beberapa bagian. Bahkan Tarsum disebut sempat membawa dan menawarkan potongan tubuh istrinya ke rumah-rumah tetangganya. 

Perempuan rentan jadi korban kekerasan - (Republika)

Aksi Tarsum yang memutilasi istrinya, YN, di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, pada Jumat (3/5/2024) membuat geger warga sekitar. Pasalnya, lelaki yang kini telah ditahan oleh Kepolisian Resor (Polres) Ciamis itu selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik di lingkungannya.

Ketua rukun tetangga (RT) setempat, Yoyo Tarya (59 tahun) mengaku tak habis pikir Tarsum bisa melakukan aksi keji tersebut. Pasalnya, keluarga Tarsum selama ini dikenal harmonis dan tak pernah ada masalah. Tarsum secara pribadi juga dikenal sebagai sosok yang baik di masyarakat. 

"Warga kaget semua. Syok. Semua tidak menyangka akan terjadi seperti itu," kata Yoyo saat dihubungi wartawan, Senin (6/5/2024).

Ia mengatakan, selama ini rumah tangga Tarsum dikenal harmonis. Tidak pernah warga sekitar mendengar adanya cekcok antara suami istri itu. Tetangga sekitar pun tak pernah mendengar keributan dari rumah Tarsum.

Yoyo menilai, sosok Tarsum juga sering bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Meski bukan warga asli Kecamatan Rancah, Tarsum mudah bergaul dengan masyarakat. Bahkan, Tarsum dikenal sebagi pribadi yang rela untuk membantu lebih ketika ada kegiatan masyarakat. 

"Alhamdulillah dia pegaulan dan sosialisasi di masyarakat baik. Jamaah ke masjid, pengajian, suka gotong royong. Bahkan berani berkorban untuk kegiatan kemasyarakatan. Kalau ngasih bantuan lebih besar," kata Yoyo.

Ia menjelaskan, Tarsum dan keluarga merupakan warga pindahan dari Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Baru pada sekitar 2010, keluarga yang berisi suami istri dengan dua anak itu tinggal di Kecamatan Rancah. 

Di Kecamatan Rancah, Tarsum bersama istrinya membuat usaha jual beli kambing. Dari usaha itu, keluarga tersebut hidup berkecukupan.

"Secara keuangan cukup sebagaimana orang berusaha, usaha suami istri barengan," kata Yoyo.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tarsum hanya tinggal di rumah berama istri dan anak keduanya. Sementara anak pertamanya sudah menikah dan tinggal bersama pasangannya. 

Menurut Yoyo, sikap Tarsum mulai terlihat berubah sejak beberapa hari sebelum aksi mutilasi itu dilakukan. Ia mengatakan, Tarsum sempat mendatangi rumahnya pada Selasa (30/4/2024) malam. Ketika itu, Tarsum meminta tolong agar Yoyo mau menjaga anak kedua Tarsum yang masih sekolah.

"Pak tolong didik anak saya, titip anak saya," kata Yoyo menirukan ucapan Tarsum.

 



BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler