Kasus Pamulang Jadi Pengingat Pentingnya Memahami Adab Bertetangga

Etika dan norma bertetangga wajib dihormati.

Republika.co.id
Infografis hidup bertetangga.
Rep: Mabruroh Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus kericuhan antara mahasiswa dan warga di Pamulang ternyata bukan hanya persoalan ibadat Rosario. Belakangan terungkap bahwa kumpulan mahasiswa itu kerap membuat warga sekitar resah dengan ulah mereka yang berisik sehingga mengganggu ketenangan warga sekitar.

Menurut pengakuan warga setempat, mereka sudah sering menegur karena kerap bermain musik dengan gitar, namun besok harinya tetap terulang lagi.

Sebenarnya bagaimana adab bertetangga menurut Islam? Menurut Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur, menyebutkan adab bertetangga telah disebutkan Rasulullah SAW dalam beberapa hadits beliau. Seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dan bebas dari gangguan.

Apalagi jika tetangga ini adalah seorang pendatang, menurut Gus Fahrur, maka wajib bagi pendatang tersebut untuk menjunjung tinggi adab dan norma yang berlaku di tempatnya tinggal. “Tentu saja sebagai tamu pendatang wajib menjunjung tinggi adab dan norma yang berlaku di masyarakat setempat,” ujar Gus Fahrur kepada Republika, Kamis (9/5/2024).

Alqur'an surat An-Nur ayat 27 memberi tuntunan agar minta izin sebelum bertamu, dilarang masuk rumah tanpa izin.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”

Baca Juga


Masuk rumah Rasulullah tanpa salam...



Dalam sebuah hadits juga dijelaskan dari Kildah ibn al-Hambal radhiallahu'anhu, ia berkata,

"Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku masuk ke rumahnya tanpa mengucap salam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Keluar dan ulangi lagi dengan mengucapkan 'assalamu'alaikum', boleh aku masuk?'" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi berkata: Hadits Hasan)

Diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu'anhu,

"Kami di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod, bab Mengetuk Pintu)

Ada juga hadis yang melarang mengintip dan melihat isi rumah secara penasaran, Ini termasuk melanggar kesopanan.

Rasulullah SAW sangat mencela perbuatan yang tidak sopan dalam bertamu, beliau bersabda:

"Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)

Artinya kata dia, Islam sudah mengatur sedemikian rupa bagaimana menjaga hubungan baik dalam bertetangga. Seperti menjaga sopan santun dan menjaga kerukunan.

“Etika dan norma yang berlaku di masyarakat wajib dihormati dijunjung tinggi, jangan menganggu ketenangan masyarakat sekitar,” ujar Gus Fahrur.

“Secara umum sudah ada aturan pemerintah juga tentang peribadatan dan kegiatan yang melibatkan Masyarakat,” tambah Gus Fahrur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler