Hindari Kemarahan Konsumen, Target Tarik Merchandise Bertema LGBTQ
Keberadaan merchandise LGBTQ memicu konfrontasi antara konsumen dan karyawan Target.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Manajemen supermarket Target, AS berencana menarik merchandise bertema LGBTQ di sejumlah gerainya selama Pride Month, Juni tahun ini. Pride Month biasa dirayakan oleh kelompok LGBTQ setiap tahunnya pada Juni.
Langkah Target, menurut laporan Bloomberg News, Kamis (9/5/2024) guna menghindari antipati konsumennya. Tahun lalu, karena memajang merchandise bertema LGBTQ di gerai-gerai mereka saat perayaan Pride Month, konsumen marah dan berdampak pada penjualan Target.
‘’Target berencana menawarkan beragam merchandise LGBTQ sepenuhnya secara daring tetapi juga dikaji toko mana saja yang mungkin bisa memajang secara fisik merchandise tersebut,’’ ujar orang- orang yang tahu isu itu yang dikutip Bloomberg dan dilansir Reuters Jumat (10/5/2024).
Target belum memberikan respons atas pernyataan Reuters mengenai rencana kebijakan tersebut. Tahun lalu, Target dipaksa untuk memindahkan sejumlah barang berjenama Abprallen hasil rancangan desainer transgender Erik Carnell.
Keberadaan merchandise LGBTQ saat itu juga memicu konfrontasi antara konsumen dan karyawan Target. Sejumlah insiden muncul yaitu dilemparkannya merchaindes Pride Month tersebut ke lantai oleh konsumen yang jengkel dengan kebijakan Target.
Selanjutnya, Target memutuskan memindahkan barang-barang dagangannya yang bertema LGBTQ secara nasional.
‘’Sejak memperkenalkan koleksi tahun ini, kami menghadapi ancaman yang berdampak pada keselamatan dan kenyamanan tim kami,’’ demikian pernyataan Target yang dilansir Associated Press, 24 Mei 2023. Mereka mulai menawarkan barang bertema LGBTQ awal Mei.
Dengan kondisi seperti ini, jelas Target, pihaknya mengubah rencana mengenai keberadaan merchandise LGBTQ ini termasuk memindahkan barang-barang tersebut dari gerai-gerai yang menghadapi konfrontasi keras dari konsumen.
Target mengungkapkan, di sejumlah toko konsumennya membongkar pajangan Pride Month, dengan marah mendekati karyawan serta menyebarkan video ancaman ke media sosial dari dalam toko di sejumlah tempat.
Kala itu, Target mengonfirmasi telah memindahkan barang dagangan bertema LGBTQ dari bagian depan bagian belakang tokonya. Ini dilakukan di toko-toko yang ada di wilayah selatan AS setelah terjadi penentangan keras dari konsumen di sana.
Laman berita BBC edisi 16 Agustus 2023 melaporkan, penjualan Target baik di toko maupun daring anjlok untuk pertama kalinya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya setelah mengalami antipati dari konsumen karena menawarkan barang-barang bertema LGBTQ.
Penjualan turun lima persen....
Penjualan turun lima persen pada April hingga Juni 2023 dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan penurunan pertama dalam enam tahun terakhir. BBC melaporkan, penurunan penjualan ini terjadi menyusul kontroversi penjualan merchandise bertema LGBTQ.
Barang-baran itu kemudian dipindahkan dari sejumlah gerai demi menjaga keselamatan pegawai. Chief Executive Target Brian Cornell juga berdalih penurunan penjualan juga mencerminkan penghematan belanja konsumen seiring tingginya biaya hidup.
Ia pun mengakui tak bisa penurunan penjualan ini tak bisa dipisahkan dari isu lainnya, seperti seruan boikot atas barang-barang bertema LGBTQ yang dijual terkait Pride Month. Di antaranya kaus bergambar pelangi yang dipajang di gerai.
Barang lainnya adalah mug "gender fluid" serta beberapa judul buku anak-anak seperti "Pride 1,2,3" dan "I'm not a girl". Target memindahkan koleksi berjumlah 2.000 unit di antaranya koleksi hasil kolaborasi dengan label Abprallen, milik desainer Erik Carnell.