Israel akan Terima Bantuan Senjata Senilai Miliaran Dolar dari AS

AS juga meninjau ulang pengiriman senjata karena khawatir digunakan untuk serang Gaza

EPA-EFE/ABIR SULTAN
A group of Israeli soldiers holds an Israeli flag as they gather with military vehicles at an undisclosed position near the border fence with the Gaza Strip, in southern Israel, 09 May 2024. US Defense Secretary Austin at a Senate Appropriations Committee meeting on 08 May confirmed the Biden administration
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Israel akan mendapatkan bantuan senjata dari Amerika Serikat (AS) senilai miliaran dolar. Hal ini dilakukan Di tengah rencana pemerintah Presiden AS Joe Biden menangguhkan pengiriman bom dan meninjau ulang pengiriman senjata lainnya karena khawatir digunakan untuk menimbulkan kehancuran lebih parah ke warga sipil Palestina.

Baca Juga


Pekan ini seorang pejabat AS mengatakan pemerintah Biden meninjau ulang pengiriman senjata yang mungkin Israel gunakan untuk invasi ke Rafah. Kota paling selatan Jalur Gaza yang menampung lebih dari 1 juta pengungsi Gaza.

Washington mendesak pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menginvasi Rafah tanpa rencana untuk melindungi warga sipil. Para staf Kongres memperkirakan nilai bom yang ditangguhkan sekitar "puluhan juta" dolar AS.

Pada Kamis (9/5/2024) salah satu pejabat Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Jim Risch mengatakan berbagai peralatan militer akan dikirimkan ke Israel, termasuk amunisi serangan langsung gabungan (JDAMS) yang dapat mengonversi bom biasa menjadi bom presisi serta peluru tank, mortir, dan kendaraan tempur taktis.

Risch mengatakan amunisi itu tidak disalurkan melalui proses persetujuan secepat yang seharusnya. Ia mencatat beberapa diantaranya sudah dikerjakan sejak Desember, sementara bantuan untuk Israel biasanya dikirimkan melalui proses peninjauan dalam hitungan pekan.

Pejabat pemerintah Biden mengatakan mereka meninjau penjualan senjata tambahan. Dalam wawancara dengan CNN, Rabu (8/5/2024) lalu Biden mengatakan AS akan berhenti memasok senjata bila pasukan Israel menggelar invasi besar ke Rafah.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel sejak Oktober lalu sudah menewaskan sekitar 35 ribu orang Palestina.

Terpisah anggota Komite Hubungan Luar Negeri House of Representative AS Gregory Meeks menahan paket pengiriman senjata senilai 18 miliar dolar AS untuk Israel. Termasuk lusinan pesawat Boeing F-15 sementara ia menunggu informasi dari Israel untuk apa senjata-senjata digunakan itu.

Dukungan Biden pada Israel selama perang Gaza yang sudah berlangsung selama tujuh bulan menjadi beban politiknya dalam kampanye pemilihan presiden terutama bagi pemilih muda. Hal ini memicu gelombang protes dalam pemilihan primer Partai Demokrat dan mendorong unjuk rasa pro-Palestina di universitas-universitas di Amerika.

Tidak satupun dari....

 

 

Tidak satu pun dari kesepakatan senjata ini bagian dari paket yang ditandatangani Biden bulan lalu yang termasuk bantuan untuk Israel dan bantuan kemanusiaan ke Gaza senilai 26 miliar dolar AS.

Risch dan Meeks dua dari empat anggota Kongres AS yang meninjau kesepakatan-kesepakatan senjata dengan negara asing. Empat anggota Kongres itu adalah ketua dan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat dan ketua dan anggota Komite Hubungan Luar Negeri House of Representative.

Pada Kamis kemarin Netanyahu mengeluarkan pernyataan mengatakan Israel “akan berjuang sekuat tenaga” untuk menolak keputusan Biden. Partai Republik menuduh Biden mundur dari komitmennya terhadap Israel.

“Jika Panglima Tertinggi tidak dapat mengumpulkan keberanian politik untuk melawan kaum radikal di sisi kirinya dan membela sekutu yang sedang berperang, konsekuensinya akan sangat buruk,” kata ketua Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, dalam pidato di Senat. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler