'Buku Bacaan Cetak Masih Dibutuhkan Guna Tumbuhkan Minat Baca'

Peran buku cetak dalam kehidupan anak usia dini tidak tergantikan.

Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak memilih buku untuk dibaca di Rumah Baca Zhaffa, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2024).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin mengatakan buku-buku bacaan dalam bentuk cetak masih sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca anak-anak sejak usia dini.

Baca Juga


"Peran buku cetak dalam kehidupan anak usia dini tidak tergantikan," kata Hafidz Muksin.

Dalam riset yang melibatkan 37 pasangan anak usia dini dan orang tua, kata dia, diketahui ternyata pembaca cenderung lebih interaktif ketika membacakan atau dibacakan buku cetak daripada buku digital.

Para responden berpendapat bahwa mengamati halaman buku lebih lama, bertanya, dan saling menanggapi pertanyaan sebelum membuka halaman buku dapat membuat interaksi antara orang tua dan anak lebih berkembang.

"Interaksi seperti ini tentu tidak terlalu banyak dilakukan saat responden membaca buku digital dengan judul yang sama. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan buku-buku bacaan dalam bentuk cetak masih sangat dibutuhkan, terutama guna menumbuhkan minat baca anak-anak sejak usia dini," kata Hafidz Muksin.

Sejalan dengan itu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek setiap tahun menyusun dan menyediakan buku bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan anak-anak Indonesia.

"Buku-buku bacaan sebagai sumber pustaka pengayaan kegiatan literasi diharapkan akan menjadi daya tarik bagi anak-anak Indonesia untuk gemar membaca dan meningkat kemampuan literasinya, sehingga setiap tahun kami menyusun bahan pengayaan literasi berupa buku bacaan bermutu," katanya.

Selain buku bacaan bermutu dalam bentuk cetak, Badan Bahasa juga menyiapkan fasilitas buku bacaan digital, buku komik, buku audio, buku video, yang dapat diakses dalam bentuk buku digital.

Masyarakat dapat menikmati buku bacaan tersebut melalui laman budi.kemdikbud.go.id. Hafidz Muksin menambahkan pada laman tersebut tersedia lebih dari 700 judul buku cerita yang menarik dan dapat dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan serta kesesuaian para pembacanya.

"Harapannya dengan kemudahan dan ketersediaan sumber bacaan tersebut akan meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler