India Uji Coba Mesin Roket Hasil Cetakan Tiga Dimensi
Uji coba mesin roket India merupakan salah satu inovasi yang menjanjikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- India membuat terobosan dengan menguji coba mesin roket hasil cetakan tiga dimensi (3D) terbaru. Pendekatan manufaktur inovatif itu disebut bisa menghemat bahan dan waktu, juga meningkatkan upaya India sebagai negara penjelajah luar angkasa.
Pada 9 Mei 2024, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) berhasil melakukan uji coba api panas terhadap mesin roket tersebut. Roket berbahan bakar cair itu dibuat menggunakan teknologi manufaktur aditif (dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai pencetakan 3D).
Mesin tersebut, yang membakar campuran hipergolik nitrogen tetroksida dan monometil hidrazin, menyala selama 665 detik, menandai tonggak sejarah besar. Nantinya, mesin tersebut digunakan pada tahap lanjutan Kendaraan Peluncuran Satelit Polar (PSLV) India.
Dikutip dari laman Space, Rabu (22/5/2024), ISRO mengatakan teknik fusi lapisan bubuk laser baru yang digunakan untuk membuat mesin telah mengurangi jumlah bagian mesin dari 14 menjadi satu bagian. Hal ini telah menghilangkan 19 sambungan las dan menghemat penggunaan bahan baku per mesin secara signifikan.
Proses baru ini menggunakan 13,7 kilogram bubuk logam. Sebagai perbandingan, ada 565 kilogram bahan tempa dan lembaran logam yang dibutuhkan pada teknik konvensional dengan mesin las. Menurut ISRO, proses baru itu juga mengurangi waktu produksi keseluruhan sebesar 60 persen.
PSLV setinggi 44 meter yang akan menggunakan mesin tersebut adalah salah satu peluncur andalan India, bersama dengan LVM-3. Roket tersebut dapat mengirimkan muatan hingga 1.750 kilogram ke orbit kutub sinkron matahari setinggi 600 kilometer.
Pencapaian uji coba mesin roket India merupakan salah satu inovasi yang menjanjikan dan diyakini akan membantu negara tersebut meningkatkan tingkat peluncurannya. India juga memiliki rencana besar dalam penerbangan luar angkasa berawak, termasuk misi mendaratkan astronaut di Bulan dan target membangun pangkalan antariksa di Bulan pada 2047.