Ini Trauma Anak Palestina yang Selamat dari Serangan Israel

Anak Palestina yang tak berdosa terus menjadi korban kebiadaban Israel.

AP Photo/Ismael Abu Dayyah
Karam Harara menggendong anaknya yang wafat akibat serangan militer Israel.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video menampakkan anak-anak Palestina yang selamat dari serangan Israel sedang tidur. Mereka berada di sebuah tempat yang temboknya bercat ungu. Kemudian mereka tidur di atas alas berwarna gelap.

Baca Juga


Anak-anak itu berambut pendek, berkulit putih cerah, dan berhidung mancung layaknya orang-orang Arab.

Pada waktu beristirahat, ada seorang anak bernam Hossam yang menangis. Namun dia tidak ingin menunjukkan tangisan dan kesedihannya sehingga mengganggu kawan-kawannya yang tertidur lelap.

Dia menutup wajahnya dengan bantal sambil berbaring tengkurap.

Kemudian ada suara wanita yang bertanya kepadanya, wahai Hossam, mengapa menangis? apa yang Engkau tangisi?

Hossam yang mengenakan kaos berwarna gelap dengan bagian lengan bercorak kuning dan biru, membuka bantal yang menutupi wajahnya.

"Saya merindukan ayah saya, saya ingin memeluknya, ya Allah."

Kemudian wanita yang menemaninya menawarkan dirinya sebagai tempat dia berpelukan, sambil mengajak si anak membayangkan dirinya sedang memeluk ayah yang dirindukannya.

 

 

Hossam mengiyakan. Mereka pun berpelukan.

Begitulah gambaran seorang anak yang mengalami trauma psikologis akibat serangan Israel ke Gaza. Masih ada ribuan anak mengalami hal sama. Mereka kehilangan orang yang disayangi, dan tumbuh dalam penderitaan.

 

Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel terus meningkat, mencapai 35.647 orang. Jumlah itu terus bertambah karena Pasukan Israel terus melanjutkan serangan militernya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler