Aliran Dana Asing Terus Keluar, Bagaimana Proyeksi IHSG?

IHSG berpotensi untuk terus turun ke level 6.800-7.000.

Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tiga hari perdagangan pekan lalu 20-22 Mei 2024 ditutup melemah cukup tajam di level 7.222 atau turun 1,4 persen dalam sepekan. Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menegaskan saat ini IHSG sedang menguji support MA20 daily yang berada pada level 7.157.

Baca Juga


"Apabila tidak mampu bertahan maka IHSG berpotensi untuk terus turun ke level 6.800-7.000 dalam jangka pendek,” kata Dimas dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/5/2024). 

Jika dilihat dari aliran dana asing yang sampai saat ini konsisten mencatatkan outflow dan pergerakan saham big banks yang merupakan penggerak IHSG. Dia menuturkan, IHSG berpotensi untuk breakdown support 7.000 dan melanjutkan koreksinya ke level 6.500-6.600 dalam jangka menengah. 

Dia menjelaskan pelemahan IHSG pada pekan lalu tertopang 2 top losers yakni IDX Financial dan IDX Consumer Cyclical. Dimas mengungkapkan, sektor IDX Financial melemah 3,1 persen selama sepekan terakhir. 

“Pelemahan pada emiten big banks pada pekan lalu membuat sektor finansial menjadi pemberat bagi indeks. Pelemahan pada saham big banks disebabkan oleh aliran dana asing yang konsisten mencatatkan outflow hingga saat ini,” ucap Dimas. 

Selanjutnya, IDX Consumer Cyclical menurun sebesar 2,7 persen dalam sepekan terakhir. Penurunan disebabkan oleh emiten-emiten ritel yang diperkirakan akan mencatatkan penurunan penjualan di bulan Mei akibat penurunan daya beli masyarakat. 

Perlu diketahui, data penjualan ritel pada bulan April 2024 mengalami kenaikan namun dibantu oleh momentum Hari Raya bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang diprediksi tidak akan terjadi di bulan Mei-Juni.

Sementara itu, dua sektor top gainers yang menahan laju pelemahan IHSG yakni IDX Energy dan IDX Consumer Non-Cyclical. 

IDX Energy naik 2,45 persen dalam sepekan terakhir yang disebabkan kenaikan saham DSSA sebesar 37 persen pada pekan lalu. Hal itu setelah emiten milik sinarmas group ini mengumumkan akan melaksanakan stock split.

Sementara itu, IDX Consumer Non-Cyclical dalam sepekan terakhir naik sebesar 0,9 persen yang disebabkan kenaikan saham UNVR sebesar 13 persen dalam sepekan terakhir. Kenaikan UNVR ini diikuti oleh aliran dana asing yang mulai masuk ke saham ini sejak 25 April silam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler