Buffon Sebut Juventus Sudah Perhitungkan Segala Risiko Jika Rekrut Thiago Motta

Motta dilaporkan bakal menjadi pelatih anyar Juventus.

EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Pelatih Bologna Thiago Motta
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Gianluigi Buffon menyambut baik kedatangan Thiago Motta ke Juventus. Motta dilaporkan bakal menjadi pelatih anyar Juventus.

Baca Juga


Pengumuman resmi akan segera terdengar. Buffon yang merupakan legenda hidup Bianconeri, mengikuti sepak terjang mantan rekannya di tim nasional Italia itu.

"Juve mungkin mencoba memberikan semangat baru ke dalam proyek ambisius dan menurut saya, mereka memiliki keberanian untuk mengambil risiko," kata sosok yang kini menjadi salah satu staf Luciano Spalletti di Gli Azzurri itu, dikutip dari Football Italia, Rabu (29/5/2024).

Buffon berpendapat, eks klubnya tidak asal berjudi. Meski mendatangkan arsitek muda, risikonya sudah diperhitungkan. Pasalnya, Motta berkembang pesat di dunia kepelatihan.

Mantan gelandang Paris Saint Germain, Barcelona, dan Inter Milan itu mengawali peran barunya sejak 2018 lalu. Saat itu, Motta menangani PSG U-19. Setahun berselang, ia kembali ke Italia.

Pada 2019, sosok berdarah Brasil ini menjadi pelatih Genoa. Lalu pada 2021-2022, Motta berpetualang di Spezia Calcio. Ia membuat permainan Spezia terlihat atraktif.

Berjalannya waktu, ia berlabuh di Bologna. Dari 2022-2024, ia bermarkas di Stadion Renato Dall'Ara. Teranyar, ia meloloskan I Rossoblu ke Liga Champions musim depan.

"Thiago Motta membuktikan dirinya memiliki sesuatu yang istimewa. Menurut saya, bahkan sebelum di Bologna, ia sudah membuat mahakarya kecil di Spezia," ujar Buffon.

Motta bakal berusia 42 tahun pada Agustus 2024. Cukup belia untuk seorang pelatih kepala. Namun itu bukan sebuah masalah.

Trend saat ini mengarah ke sana. Banyak juru taktik jempolan muncul di era terkini. Beberapa memiliki umur tak jauh beda dengan Motta.

Satu yang pasti, ia bakal memasuki iklim berbeda. Ia menangani klub yang terbiasa menargetkan kemenangan di semua pertandingan.

Sebagai pemain, Motta familiar dengan hal itu. Namun kondisinya berbeda ketika ia berstatus pelatih. Ia menangani puluhan individu dengan karakteristik berbeda. Semua harus diatur sejalan dengan visi-misi klub dan ide-idenya.

Sebelumnya, Juventus memecat Massimiliano Allegri pada pengujung musim 2023/24. Tepatnya setelah si Nyonya Tua menjuarai Coppa Italia dan Serie A menyisakan dua pertandingan lagi. Saat itu, manajemen menunjuk Paolo Montero sebagai caretaker.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler