Gaya Permainan Ten Hag Disebut tak Sesuai Keinginan Fans Manchester United

Ia menilai Manchester United harus mencari pelatih lain.

AP Photo/Ian Walton
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola berjabat tangan dengan seorang ofisial saat Lisandro Martinez dari Manchester United mengangkat pelatih kepala Manchester United Erik ten Hag saat merayakan kemenangan dalam pertandingan sepak bola final Piala FA Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Wembley di London, Sabtu, (25/5/2024).
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Jermaine Jenas tidak berpikir fans Manchester United akan menerima gaya serangan balik Erik ten Hag yang digunakan saat memenangkan final Piala FA melawan Manchester City digunakan minggu demi minggu di Liga Primer Inggris. Ten Hag berada di bawah tekanan berat di Old Trafford, dengan manajer Inggris Gareth Southgate dilaporkan didapuk oleh Sir Jim Ratcliffe sebagai penggantinya.

Baca Juga


Thomas Tuchel juga diyakini masuk dalam daftar pilihan Ratcliffe setelah kepergiannya dari Bayern Muenchen. Ada laporan bahwa Ten Hag akan dipecat setelah final Piala FA tetapi setelah penampilan luar biasa melawan tim terbaik di Inggris, salah satu pemilik Manchester United Ratcliffe belum memberikan ketegasan.

Akan sangat sulit untuk memecat Ten Hag setelah penampilan yang menjanjikan di Wembley, tetapi hasil di Liga Primer 2023/24 sangat tidak konsisten. Dengan pemikiran tersebut, mantan gelandang Tottenham Jenas yakin Ten Hag harus dipecat oleh Ratcliffe, dengan para penggemar berharap untuk melihat sepak bola menyerang dan mengasyikkan daripada gaya serangan balik yang menginspirasi kemenangan atas rival sekota Man City.

"Yah, pola pikir para penggemar dan semua orang adalah, 'Apakah Manchester United menjadi sedikit bingung setelah menampilkan salah satu penampilan terbaik mereka tahun ini untuk mendapatkan kemenangan itu," kata Jenas kepada talkSPORT.

Ia menilai Manchester United harus mencari pelatih lain, karena menurut dia, klub harus mendasarkan kinerja seorang manajer pada umur panjang suatu musim. "Saat saya melihat Manchester United saat ini, ingatlah bahwa performa mereka adalah performa yang sangat spesifik dan dirancang khusus untuk satu pertandingan," ujarnya. 

"Jadi itu seperti, 'Manchester City akan menguasai lebih banyak bola, kami bisa bertahan dan memainkan sepak bola menyerang balik,' fans Manchester United tidak akan menerima hal itu minggu demi minggu di Old Trafford. Mereka ingin menguasai bola, mereka ingin mendominasi permainan, mereka ingin bermain menyerang, sepak bola yang menarik," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler