Edin Terzic: Kemenangan atas Madrid di Wembley akan Jadi Cerita Istimewa untuk Dortmund
Dortmund punya potensi jadi tim mengejutkan.
REPUBLIKA.CO.ID,
LONDON -- Pelatih Borussia Dortmund, Edin Terzic berbicara jelang final Liga Champions musim 2023/24. Dortmund bertemu Real Madrid di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6/2024) pukul 02.00 WIB.
Terzic mengetahui kualitas lawan mereka. Madrid memiliki amunisi dengan kualitas mumpuni. Rupanya tidak hanya karena itu El Real disegani.
Faktor sejarah membuat Los Blancos di atas angin. Raksasa Spanyol sudah mengoleksi 14 gelar si kuping lebar. Skuad Madrid edisi terkini juga terbiasa mentas di panggung besar.
"Kami menghadapi tim yang sangat kuat dan sering merasakan pengalaman ini," kata Terzic, dikutip dari uefa.com, Sabtu (1/6/2024).
Namun sepak bola bukan ilmu pasti. Segala sesuatu bisa terjadi. Apalagi dalam pertandingan tunggal.
Madrid berstatus unggulan. Itu sesuatu yang tak terbantahkan. Meski demikian, Dortmund juga memiliki potensi berjaya.
"Jika kami bermain melawan Real Madrid sepuluh kali, mungkin akan sulit (untuk menang secara keseluruhan), namun dalam satu pertandingan, entah selama 90 menit, 120 menit, adu penalti, kami mampu mengalahkan tim mana pun," ujar Terzic.
Ia bangga melihat sepak terjang pasukannya. Dortmund sempat tumbang di markas Paris Saint Germain pada babak penyisihan. Berjalannya waktu performa Die Borussen membaik.
Emre Can dan rekan-rekan mulai mendapatkan kepercayaan diri. Mereka menaklukkan sejumlah lawan berkelas. Ada Newcastle United, AC Milan, PSV Eindhoven, juga Atletico Madrid.
Di semifinal, Dortmund kembali bertemu PSG. Wakil Jerman ini berstatus underdog. Namun sepak bola selalu menunjukkan magisnya.
Die Borussen mampu mengalahkan Les Parisiens di partai kandang dan tandang. Pemilik Signal Iduna Park mengirimkan pesan berkelas. Sebuah modal berharga bagi elite Bundesliga ini jelang pertempuran di Wembley.
Terzic mengetahui pentingnya trofi Liga Champions Eropa. Lambang keagungun. Puncak tertinggi bagi sebuah tim. Apalagi kiblat lapangan hijau masih di benua biru.
"Ini gelar terbesar yang bisa anda menangkan di klub sepak bola. Kami hanya berhasil meraih sekali dalam sejarah klub ini. Tidak mudah untuk sukses, dan itulah mengapa kemenangan akan menjadi cerita yang sangat istimewa," ujar juru taktik berusia 41 tahun itu.