Ingin Tahu Hewan Kurban yang Sehat? Begini Tips Dosen Peternakan UMM

Hewan yang boleh dijadikan kurban adalah unta, sapi, kambing atau domba.

Republika.co.id
Dosen Prodi Perternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ali Mahmud.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah, umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk melaksanakan salah satu ibadah penting, yaitu berkurban. Dalam ajaran Islam, berkurban tidak hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga harus memilih yang sesuai dengan syariat.


Pemilihan hewan kurban yang berkualitas menjadi hal yang esensial. Pasalnya, hewan tersebut akan menjadi simbol pengorbanan dan ketulusan hati seorang muslim kepada Allah SWT.

Dosen Prodi Perternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ali Mahmud menjelaskan, penting untuk mematuhi tata cara dan syariat Islam agar mendapatkan hewan dengan kualitas daging baik serta kondisi fisik dan biologis yang prima. Hal itu juga sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat yang mengonsumsi daging kurban.

"Terutama para penerima hak dengan memastikan hewan bebas dari penyakit. Terutama yang dapat menular dari hewan ke manusia. Ini juga harus menjadi prioritas. Selain itu, etika dan kesejahteraan ternak juga harus diperhatikan untuk menghasilkan daging yang baik dan memastikan perlakuan yang layak bagi hewan," ujar Ali dalam siaran pers di Jakarta, Senin (10/5/2024).

Mengutip syariat Islam, menurut Ali, hewan yang boleh dijadikan kurban adalah unta, sapi, kambing atau domba. Setiap jenis hewan memiliki syarat usia minimal yang harus dipenuhi. Usia tersebut menjamin bahwa hewan tersebut telah mencapai kematangan dan ukuran yang layak untuk dijadikan kurban.

"Umur ternak harus memenuhi syarat yang ditentukan. Untuk sapi, usia minimal adalah 1,5 tahun atau dapat dilihat dari gigi serinya, jika gigi seri sudah lengkap, maka sapi tersebut layak untuk dipotong. Domba atau kambing harus berusia minimal satu tahun," ucap Ali.

Ada beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan untuk memastikan hewan kurban berkualitas. Di antaranya, hewan kurban harus dalam kondisi sehat, tidak sakit, dan tidak memiliki cacat fisik. Hal itu karena hewan yang sakit atau cacat dianggap tidak sempurna untuk ibadah kurban.

"Kesehatan ternak kurban harus diperiksa melalui catatan riwayat dan kondisi kesehatannya, memastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), LSD (lumpy skin disease) dan penyakit menular lainnya, serta sudah divaksin. Ternak harus sehat, tidak sakit, tidak cacat fisik, tidak buta atau memiliki masalah penglihatan, tidak pincang atau memiliki masalah berjalan dan tidak terlalu kurus sehingga memiliki cukup daging," jelas Ali.

Hewan yang berkualitas mencerminkan kesungguhan dan ketulusan hati dalam beribadah. Selain itu, perawatan hewan sebelum penyembelihan juga sangat penting. Aki menyebut, ewan harus diberikan makanan yang cukup, tempat yang bersih dan perawatan kesehatan yang memadai.

Selain ternak yang akan kita pilih harus dirawat dengan baik. Mereka juga harus diberi makan dan minum yang berkecukupan serta berkualitas dan dipelihara dalam lingkungan yang bersih sehingga ternak yang kita pilih gemuk berdaging serta terlihat segar pada saat kurban," ujar Ali.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler