Penonton Timnas Makin Beragam, Stadion Lebih Aman untuk Perempuan dan Anak-Anak
Tiket timnas bisa dibeli online, stadion lebih bersih dan bebas asap rokok.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas sepak bola Indonesia menjadi hiburan baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Setiap timnas berlaga, stadion dipenuhi penonton beragam. Mulai dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki dan perempuan.
Penonton perempuan dan anak-anak semakin banyak yang datang ke stadion, khususnya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, tanpa rasa takut. Wajah-wajah penuh kegembiraan terlihat saat mereka memasuki stadion dan berada di tribun penonton.
Salah seorang penonton perempuan yang rajin menyaksikan timnas berlaga di SUGBK sejak 2007, Yusra Ismail, merasakan sendiri perubahan signifikan tersebut. Ia mengakui kalau saat ini neribun atau nonton langsung pertandingan jauh lebih aman dan nyaman.
"Kalau nonton di GBK sekarang enaknya karena pintu masuknya jelas, kursinya single seater, bersih, kids friendly, bebas asap rokok, antrean lebih teratur, keamanan dan kenyamanan terjaga, toilet banyak dan masih terawat, banyak penjual makanan minuman," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (10/6/2024).
Perempuan yang berdomisili di Bintaro Jakarta Selatan ini menambahkan, untuk urusan pembelian tiket lebih mudah karena bisa membeli online, Namun repotnya harus nge-war alias berlomba-lomba dengan orang lain yang juga ingin neribun.
"Jadi lumayan pakai keberuntungan apalagi tiket timnas. Kalau dulu kan repot ya harus antre manual dari pagi di loket," kata dia.
"Kalau dulu juga nonton di SUGBK cenderung tidak aman untuk perempuan dan anak anak. Sekarang lebih tertib di beberapa kondisi seperti saling menghormati sesama penonton. Akses ke GBK juga udah banyak alternatif transportasi," ujar Yusra lagi.
Andri, salah seorang penonton setia timnas Indonesia juga sepakat kalau nonton timnas saat ini lebih baik. "Era dulu dan sekarang yang paling saya rasakan bedanya di kenyamanan beli tiket karena bisa beli online dan praktis. Sama-sama war, tapi kalo dulu itu harus antre langsung panas-panasan di loket GBK atau tempat penjualan tiket dari pihak ketiga yang diajak kerja sama dengan PSSI," ungkapnya.
Sekarang, kata Andri, tiket juga sesuai nama dan nomor kursi. Jadi saat datang, kita bisa duduk sesuai dengan nomor kursi yang kita pesan.
"Kalau dahulu itu dulu-duluan saja masuk stadion. Kalau telat masuk ya...bisa nonton sambil berdiri," kata Andri menjelaskan.
Ia juga mengamati SUGBK relatif tertib dan sudah tidak pernah ada lagi ada kericuhan kalau timnas kalah. Ia menilai, kenyamanan yang membaik itu yang mungkin membuat para penonton dari berbagai usia berani datang langsung ke stadion.
"Orang tua juga banyak yang ajak anak-anaknya, bahkan balita, nonton langsung ke stadion. Kalau dulu hampir nggak ada karena kesan nonton timnas di stadion itu nggak aman. Apalagi kalau timnasnya sampai kalah," kata Andri.
Kondisi seperti saat ini seiring dengan keinginan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir. PSSI terus berusaha menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat untuk menonton pertandingan timnas sepak bola Indonesia.
"Dukungan penonton kini semakin luas berasal dari semua kalangan, termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan banyak Bapak yang tak ragu mengajak istri dan anaknya menonton laga timnas Indonesia," tulis Erick dalam Instagram miliknya.