Anang dan Ashanty Minta Maaf, Ungkap Kronologi Bisa Menyanyi Usai Kemenangan Timnas di GBK
Anang menengaskan tidak ada niatan menodai malam kemenangan timnas Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan 2-0 timnas Indonesia atas Filipina pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (11/6/2024) diwarnai dengan kehebohan di media sosial atas kemunculan dua pasangan selebritas Anang Hermansyah dan Ashanty seusai laga. Aksi keduanya bernyanyi di Stadion GBK menuai protes bahkan hujatan dari para fans timnas lantaran dinilai merusak 'ritual' di tiap laga skuad Garuda.
Jamak dalam laga-laga timnas Indonesia yang digelar di kandang khususnya di Stadion GBK, seusai laga biasanya akan dilalui dengan prosesi menyanyi bersama lagu 'Tanah Airku'. Skuad timnas berdiri membentuk lingkaran di tengah lapangan dan bernyanyi bersama puluhan ribu penonton yang hadir di stadion.
Namun, yang terjadi pada Selasa malam tidak seperti biasanya. Saat Asnawi dkk dan juga tim kepelatihan yang dipimpin Shin Tae-yong sudah berdiri di tengah lapangan, bukan lagu 'Tanah Airku' yang berkumandang, melainkan lagu 'Indonesia Pusaka' yang dipandu oleh Anang dan Ashanty. Pada momen ini, baik penonton dan skuad timnas masih menyanyi bersama.
Kondisi mendadak tak kondusif saat Anang timnya di pinggir lapangan menyanyikan lagu ciptaan Anang, 'Rindu Ini'. Penonton yang sudah sabar menunggu momen lagu 'Tanah Air' pun sontak kompak berteriak "Huuuuuuu..." Sejurus dengan teriakan penonton itu, skuad timnas pun membubarkan diri dari tengah lapangan dan memilih mengitari stadion, menyapa para penonton di tribun.
Lewat akun resmi @ananghijau, Anang dan Ashanty pada Rabu (12/6/2024) menyatakan permintaan maafnya. Mereka pun sekaligus mengklarifikasi isu-isu di media sosial lewat kronologi alasan mereka bisa tampil sebagai penghibur di laga timnas Indonesia vs Filipina.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami Anang Ashanty beserta management mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada para pendukung sepak bola Tanah Air. Sedikit kami luruskan ceritanya agar tidak terjadi kesalahpahaman," ujar Anang.
Menurut Anang, timnya tidak menawarkan diri, namun diminta untuk menjadi acara di Stadion GBK pada 11 Juni 2024. Anang mengaku bangga ditawari mengisi acara itu, walau menurutnya, ia pun khawatir karena merasa lagu-lagunya tidak cocok untuk dinyanyikan di acara seperti laga timnas Indonesia.
"Namun karena memang kami sangat bangga dan support terhadap timnas Indonesia, maka kami menerima dan mengikuti semua aturan dan ketentuan dari panitia penyelenggara. Kami diundang sebagai pendukung acara untuk menyanyikan beberapalagu yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara dari PSSI dan kami murni terlibat sebagai pendukung tanpa ada pembayaran sedikit pun, karena ini sebagai bentuk cinta kami pada Indonesia khususnya timnas Indonesia," kata Anang.
Setelah mendapatkan tawaran dari panitia acara, Anang melanjutkan, timnya mengikuti semua instruksi yang ada baik dalam pemilihan lagu, durasi lagu, waktu check sound, hingga semua detail yang diajukan panitia. Sebelum menerima tawaran pantia, kata Anang, timnya melihat penampil yang bernyanyi pada laga Indonesia vs Irak pada 6 Juni 2024 untuk diajukan acuan.
Anang mengungkapkan, ada tiga lagu yang disepakati oleh timnya dan panitia acara, yakni 'Indonesia Pusaka' yang dinyanyikan saat jeda babak pertama laga, 'Kebyar-Kebyar' yang dinyanyikan seusai laga, dan lagu bebas pilihan tim Anang-Ashanty. Lagu 'Rindu Ini' kemudian dipilih sebagai lagu bebas yang akan dinyanyikan setelah 'Kebyar-Kebyar'.
"Dan terakhir ini jujur yang paling membuat kita galau sampai berkali-kali kita tanya yakin kita bawain lagu kita? Akhirnya kita memilikih lagu 'Rindu Ini'. Salah kita tidak mau push, karena kita tidak mau jadi artis yang nanti dibilang tidak profesional dan banyak maunya."
Menurut Anang, pada saat acara berlangsung, mereka lebih semangat saat nonton laga sepak bola. Mereka tidak menunggu di ruang artis karena memang ingin menonton timnas berlaga dan ingin melihat Indonesia menang atas Filipina.
"Tidak ada niatan sedikit pun untuk menodai malam kemenangan dengan menyanyikan lagu yang tidak sesuai, apalagi pergi meninggalkan arena. Meluruskan hal yang bilang lagu kita dimatikan itu tidak benar. Bahkan ketika lagu pertama berakhir 'Kebyar-Kebyar', kami sudah minta untuk sudah disetop saja lagu kedua. Jadi bukan diberhentikan tapi kami yan minta dihentikan karena suasana yang kami lihat sudah tidak sesuai momentum. kami berharap sekali saat pemain ada di lapangan kami diinfo atau di-brifieng, balik lagi ini juga salah kami yang seharusnya mempelajari kultur dan budaya yang harus dilakukan saat terjadi hal ini."
Indonesia sukses meredam Tim Nasional Filipina dengan skor 2-0 dalam babak Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa kemarin lewat gol-gol yang dicetak oleh Thom Haye dan Rizky Ridho. Dengan demikian, Indonesia sukses menembus 18 besar timnas terbaik di Asia.
"Tentu, Alhamdulillah Berkat doa masyarakat Indonesia, dan dukungan semua, asprov, pelatih, pemain, pemerintah, serta tentunya dukungan penuh Bapak Presiden, kita telah membuat sejarah lagi, sebagai negara Asia Tenggara yang masuk (18 besar)," ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir usai laga Indonesia Vs Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Erick menekankan bahwa perjuangan Timnas Indonesia untuk menembus Piala Dunia 2026 masih cukup panjang. Menurutnya, Indonesia masih harus menjalani 10 kali pertandingan lagi untuk lolos menjadi wakil Asia di Piala Dunia.
Erick mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi proses yang berat dengan sistem kompetisi 18 besar Asia itu. Dimana mekanisme kompetisinya tergolong baru.
Ke-18 negara itu, kata Erick, akan dibagi ke tiga grup, masing-masing enam negara. Dimana juara satu dan dua dari masing-masing grup akan langsung mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026. Kemudian, untuk tim peringkat 3 dan 4 akan dibagi lagi ke dalam dua kelompok. Di mana Juara 1 dari kedua grup ini akan langsung ke Piala Dunia 2026.
"Jadi masih ada 10 pertandingan lagi habis ini. Di mana kita akan menjadi tuan rumah sebanyak lima kali, dan ke luar negeri lima kali. Jadi ya tim nya harus secara fisik dan mental kuat," kata Erick.
Dia menambahkan bahwa Timnas Indonesia masih perlu berbenah. Salah satunya menyiapkan pemain dengan kemampuan setara dengan jumlah 2x11 pemain.
"Kita belum 2x11 ya. Memang sudah ada 18, yang lainnya masih perlu ditingkatkan. Karena pertandingan di 18 negara asia itu sangat berat," tutup Erick.