Jangan Salah, Daging Bukan Penyebab Darah Tinggi

Kombinasikan konsumsi daging dengan sayur dan buah.

ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Dokter dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta memeriksa bagian organ hati saat pemotongan hewan kurban di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (17/6/2024). Pemeriksaan tersebut untuk memastikan kelayakan dan kemanan daging kurban sebelum didistribusikan ke masyarakat.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi daging merah seperti daging sapi dan kambing kerap disalahkan sebagai penyebab darah tinggi. Daging padahal kaya zat gizi seperti protein dan zat besi bagi tubuh.

Baca Juga


Dokter spesialis penyakit dalam dr Faisal Parlindungan, SpPD-KR, Selasa (18/6/2024), mengatakan konsumsi daging sapi dan kambing memang perlu diwaspadai bagi orang yang sudah memiliki riwayat darah tinggi. Selain itu daging merah memiliki manfaat kesehatan seperti sumber protein, zat besi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.

"Daging merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi untuk membangun dan memelihara otot. Daging kaya akan zat besi, yang penting untuk mencegah anemia," kata dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu.

Selain itu, Faisal mengatakan daging juga mengandung zinc, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan kulit. Serta vitamin B12 yang hanya ada di sumber nabati, yang penting untuk fungsi saraf dan kesehatan darah.

Untuk mencapai manfaat tersebut tentunya daging kambing atau sapi harus dikonsumsi secara wajar, sesuai dengan porsi dan kondisi fisiologis seseorang.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, dalam 100 gram daging kambing mengandung lemak total 9,2 gram dan kolesterol 70 miligram. Sementara untuk 100 gram daging sapi mengandung lemak total 14 gram dan kolesterol 70 miligram.

Sementara, batas konsumsi lemak total per hari adalah tidak lebih dari 67 gram (lima sendok makan) untuk orang dewasa. Konsumsi lemak berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.

"Kebutuhan pangan hewani, termasuk daging merah adalah dua-empat porsi per hari, setara dengan daging sapi sebesar 70-140 gram atau dua-empat potong ukuran sedang, dan daging kambing sebesar 65-135 gram atau setara dua-empat potong ukuran sedang," kata Faisal.

Faisal mengatakan porsi yang dianjurkan itu dapat bervariasi bergantung beberapa faktor. Seperti usia dan kondisi fisiologis seperti pada anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia. Orang dengan aktivitas fisik tinggi juga mungkin membutuhkan lebih banyak protein dan kalori, termasuk dari daging merah.

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dan meminimalkan risiko dari konsumsi daging, Faisal menyarankan mengombinasikan daging dengan makanan seperti sayuran hijau serta buah-buahan.

"Sayuran hijau kaya akan serat yang membantu pencernaan dan kolesterol. Konsumsi sayur bersama daging dapat membantu penyerapan zat besi. Buah-buahan kaya akan vitamin dan antioksidan yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh," kata dia.

Selain itu, konsumsi daging merah dengan karbohidrat kompleks nasi merah, roti gandum utuh, atau ubi jalar dapat memberikan energi yang tahan lama dan membantu mengontrol kadar gula darah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler