Kimia Farma Tegaskan Fundamental Perusahaan Masih Kuat

Terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan bagi Kimia Farma.

Logo Kimia Farma
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma (Persero) meyakini fundamental perusahaan masih kuat. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari mengatakan laporan kinerja tahunan operasional maupun keuangan pada 2023.

Baca Juga


"Ada pertumbuhan penjualan 2023 sekitar 7,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp 9,96 triliun," ujar Lina saat paparan publik tahunan Kimia Farma di Gedung IHLI-Bio Farma Group, Jakarta Timur, Selasa (25/6/2024).

Lina juga membanggakan kinerja perusahaan yang mampu menurunkan kewajiban liabilitas sebesar lima persen dibandingkan 2022. Lina menilai hal ini merupakan pencapaian positif di tengah kondisi pasar farmasi nasional yang tertekan selama 2023.

Namun, Lina tak menampik terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan bagi Kimia Farma, mulai dari belum optimalnya komersialisasi, rasionalisasi pabrik, portofolio produk yang belum optimal, dan dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA). Lina menyampaikan isu-isu tersebut membuat perusahaan masih membukukan kas operasi negatif. 

"Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun dan ke depan," ucap Lina.

Lina memaparkan sejumlah strategi pembenahan dengan melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan dalam menjaga kinerja perseroan tumbuh positif dan berkelanjutan. Lina mengatakan rencana transformasi perseroan untuk penguatan operasional dan peningkatan profitabilitas dilakukan dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN (KBUMN).

"Penguatan ini nantinya akan menjadi landasan strategi portofolio bisnis KAEF di berbagai segmen manufaktur, rasionalisasi fasilitas produksi untuk peningkatan utilitas pabrik dan efisiensi, maka akan dilakukan penataan fasilitas produksi dari 10 menjadi 5 pabrik, penataan portfolio produk dan penguatan marketing dan sales," sambung Lina.

Perusahaan juga....

Lina mengatakan perusahaan juga bertekad meningkatkan service level pemenuhan pesanan hingga 85 persen, peningkatan portofolio bermargin tinggi dan alat kesehatan, serta perluasan channel untuk segmen trading. Sementara pada segmen ritel, Kimia Farma berkomitmen menjaga persediaan dan kas serta penguatan portofolio produk. 

Lina menyebut Kimia Farma juga akan meningkatkan service quality di Klinik dan Laboratorium serta perluasan portofolio layanan. Selain itu, penguatan fundamental bisnis dilakukan melalui transformasi SDM dan operational excellence. 

"Kimia Farma akan mengubah atau mengembangkan aspek-aspek kunci dalam manajemen SDM untuk mencapai kinerja yang lebih baik, keunggulan kompetitif, dan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan lingkungan bisnis," lanjut dia.

Lina menambahkan manajemen Kimia Farma berkomitmen menjalankan berbagai strategi untuk menciptakan daya ungkit guna mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Sementara, untuk menopang kinerja 2024, Kimia Farma akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan tata kelola perusahaan yang baik serta telah mengalokasikan belanja modal yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek. 

Lina mengatakan anggaran ini rencananya akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, dan rebranding. Sedangkan, segmen manufaktur mengalokasi belanja modal yang akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik.

"Dengan alokasi belanja modal dan operasional tersebut, manajemen  menargetkan kinerja 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kimia Farma menargetkan penjualan 2024 tumbuh dobel digit dibandingkan dengan realisasi 2023," kata Lina.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler