Mengapa Alquran Peringatkan Bahwa Istri dan Anak Bisa Menjadi Musuh dalam Selimut?
Alquran memberikan panduan dalam kehidupan suami istri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran Surat At-Tagabun Ayat 14 dan 15 menjelaskan bahwa di antara para istri dan anak-anaknya ada yang menjadi seperti musuh bagi orang beriman. Apa maksud peringatan tersebut?
Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, Imam At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa menurut Ibnu Abbas ayat 14 dan 15 itu turun berkaitan dengan kasus sekian banyak penduduk Makkah yang ingin berhijrah tetapi dihalangi oleh istri dan anak-anak mereka.
Kemudian setelah pada akhirnya mereka berhijrah, mereka menemukan rekan-rekan mereka yang telah terlebih dahulu berhijrah, telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang Islam.
Ketika itu mereka menyesal dan bermaksud menjatuhi hukuman terhadap istri dan anak-anak mereka yang menjadi penyebab ketertinggalan itu.
Riwayat lain menyatakan bahwa ayat 14 itu turun di Madinah berkaitan dengan kasus Auf bin Malik al- Asyja'iy yang istri dan anak-anaknya selalu menangis jika Auf hendak ikut berperang (jihad).
Istri dan anaknya melarangnya... Halaman selanjutnya...
Istri dan anaknya melarangnya ikut jihad, khawatir mereka ditinggal mati oleh Auf. Menyadari hal itu, ia mengadu kepada Nabi Muhammad SAW dan turunlah ayat ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Jika kamu memaafkan, menyantuni, dan mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. (QS At-Tagabun ayat 14). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Di sisi Allahlah (ada) pahala yang besar.” (QS At-Tagabun ayat 15)
Dalam penjelasan Tafsir Ringkas Kementerian Agama, pada ayat tersebut orang-orang beriman diperingatkan tentang istri dan anak-anak mereka. “Wahai orang-orang yang beriman! Hendaknya kamu waspada. Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu dunia-akhirat.”
Kadang-kadang istri dapat menjerumuskan suami dan anak-anak dapat mencelakakan bapaknya untuk melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dengan mengawasi dan menanamkan pendidikan agama kepada mereka, dan jika kamu memaafkan mereka ketika mereka melakukan kesalahan, dan kamu menyantuni mereka dengan sikap yang lembut, serta memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, maka sungguh, Allah Mahapengampun kepada hamba-hamba-Nya, Mahapenyayang kepada seluruh makhluk-Nya.
Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan peringatan Allah pada ayat 15 ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu, apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka dengan agama yang lurus, dan di sisi Allah pahala yang besar bagi orang-orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak dengan benar.
Allah SWT menjelaskan ada di antara istri... Halaman selanjutnya...
Ayat di atas dalam penjelasan Tafsir Tahlili Kementerian Agama, mengandung makna bahwa Allah SWT menjelaskan ada di antara istri-istri dan anak-anak yang menjadi musuh bagi suami dan ayahnya. Istri-istri dan anak-anak ada kalanya mencegah mereka (suami/ayah) berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghalangi mereka beramal saleh yang berguna bagi akhirat mereka.
Bahkan ada kalanya istri-istri dan anak-anak menjerumuskan suami atau ayahnya kepada perbuatan maksiat, perbuatan haram yang dilarang oleh agama. Karena rasa cinta dan sayang kepada istri dan anaknya, agar keduanya hidup mewah dan senang, seorang suami atau ayah tidak segan berbuat yang dilarang agama, seperti korupsi dan lainnya.
Oleh karena itu, dia harus berhati-hati, dan sabar menghadapi anak istrinya. Mereka perlu dibimbing, tidak terlalu ditekan, sebaiknya dimaafkan dan tidak dimarahi, tetapi diampuni.
Allah SWT sendiri pun Mahapengampun, lagi Mahapenyayang, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِكُمْ ۗ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۚ فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ اَهْلِهِنَّ وَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ وَّلَا مُتَّخِذٰتِ اَخْدَانٍ ۚ فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنٰتِ مِنَ الْعَذَابِۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۗ وَاَنْ تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
. . . . . . . Kesabaranmu lebih baik bagi kamu. Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. (QS An-Nisā' Ayat 25)
Ayat 15 dari Surat At-Tagabun dalam penjelasan Tafsir Tahlili Kementerian Agama, Allah SWt menerangkan bahwa cinta terhadap harta dan anak adalah cobaan. Jika tidak berhati-hati, akan mendatangkan bencana. Tidak sedikit orang, karena cintanya yang berlebihan kepada harta dan anaknya, berani berbuat yang bukan-bukan dan melanggar ketentuan agama.
Dalam ayat ini, harta didahulukan dari anak karena ujian dan bencana harta itu lebih besar.
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِى الْمَالُ
"Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat ada cobaan dan sesungguhnya cobaan umatku (yang berat) ialah harta." (Riwayat Imam Aḥmad, at-Tirmiżī, aṭ-Ṭabrānī, dan al-Ḥākim, dari Ka‘ab bin ‘Iyāḍ)
Kalau manusia dapat menahan diri, tidak akan berlebihan cintanya kepada harta dan anaknya, jika cintanya kepada Allah SWT lebih besar daripada cintanya kepada yang lain, maka ia akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda.