Perluas Jangkauan Global, BSI Buka Kantor Cabang di Arab Saudi

Perseroan menargetkan proses tersebut dapat selesai di tahun ini.

BSI
BSI terus mengupayakan agar perusahaan mendapatkan izin operasi di Arab Saudi. (ilustrasi)
Rep: Dian Fath Risalah Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya mengepakkan sayapnya mulai merealisasikan program BUMN Go Global yang dicanangkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Setelah hadir di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), BSI terus mengupayakan agar perusahaan mendapatkan izin operasi di Arab Saudi. 

Baca Juga


Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, perseroan menargetkan proses tersebut dapat selesai di tahun ini. Saat ini, BSI masih menunggu keputusan regulator Arab Saudi, bahkan dari sana terdapat permintaan dokumen tambahan dan beberapa penjelasan lainnya.

“Namanya regulator orang lain, kami tidak (bisa) menargetkan. Kalau dia (bank sentral Arab Saudi) bisa cepat, ya Alhamdulillah. (Kalau) Tidak bisa, ya sudah kita ikuti saja,” ujarnya pada akhir Juni lalu di Jakarta.

Hery pun menyebut, BSI akan terus melihat peluang pembukaan cabang lain di luar negeri. Namun, hal itu akan dilakukan setelah proses pembukaan cabang di Arab Saudi rampung.

“Mungkin tahun depan kita lihat lagi (akan) ke mana. Ini saja (proses di Arab Saudi) belum selesai,” kata Heri.

Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, BSI mengincar pasar jamaah haji dan umroh asal Indonesia dengan adanya pembukaan kantor cabang di Arab Saudi. Diharapkan, BSI bisa memberikan layanan transaksi pembayaran jamaah haji dan umroh di cabang yang sedang diproses saat ini yakni di Jedah dan cabang ekstensi Mekah dan Madinah. 

Sementara Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengatakan, di usianya yang baru menginjak tiga tahun BSI sudah bisa tumbuh dengan sangat signifikan. “Langkah-langkah (untuk membuat BSI tumbuh pesat) yaitu dengan membuat cabang di luar negeri, memperluas jaringan, selain di Dubai terus kami dorong ke negara lain yang sudah di lakukan di Arab Saudi dan negara-negara lain,” ujar Wapres.

Wapres juga meminta BSI untuk terus memperluas jaringan di Tanah Air dengan terus mningkatkan penyaluran pembiayaan ke pengusaha. Ia juga mendoromg agar BSI dapat menggandeng investor dari luar negeri.

“Banyak investor dari luar negeri tertarik untuk masuk ke BSI. (Artinya) inovasi produk harus terus bertambah, agar makin banyak pembiayaan yang bisa diberikan,” kata Ma’ruf.

Menteri BUMN Erick Thohir juga terus mendorong agar BSI dapat memperkuat kontribusinya dalam mengembangkan bisnis global korporasi-korporasi maupun entitas bisnis Indonesia di UEA dan kawasan Timur Tengah dan juga membantu penguatan industri halal dan keuangan syariah. Erick menekankan, Indonesia harus membaur dengan ekosistem ekonomi dunia.

"Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia tapi tidak punya lembaga keuangan syariah, atau perbankan yang solid, profesional, dan juga kita doakan bisa tumbuh global. Karena kita terbesar, bukan kita justru dijadikan market terus. Kita harus menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi dunia itu pun tergantung (pada ekonomi) Indonesia," kata Erick beberapa waktu lalu. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler