Ini Konsekuensinya Jika Kita tak Peduli pada Muslim di Gaza
Umat Islam diimbau sedapat mungkin tidak membeli produk dari Israel.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, yang harus diperjuangkan memperkuat ekonomi orang-orang di Gaza, dan memperlemah ekonomi orang Israel.
Hal tersebut disampaikan Kiai Ahsin untuk menanggapi berita yang menyebutkan Indonesia masih impor produk dari Israel pada periode Januari - April 2024 senilai puluhan juta Dolar AS, hal ini diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Kiai Ahsin mengatakan, tapi sebagaimana diketahui orang-orang Israel bisa menciptakan banyak produk, mulai dari makanan, minuman, obat-obatan dan lain sebagainya karena mereka banyak penelitinya.
"Di sisi lain, perjuangan untuk menegakan nama Allah masih lemah, persatuan umat Islam juga masih lemah, padahal kita perlu persatuan," kata Kiai Ahsin kepada Republika, Selasa (2/7/2024).
Kiai Ahsin menambahkan, maka bagi umat Islam, niatkan untuk memperkuat basis pertahanan orang-orang Palestina. Terus berbagi dengan orang-orang Gaza bersama orang-orang yang peduli terhadap orang Palestina.
Sebab menurut sabda Nabi Muhammad SAW, orang yang tidak peduli kepada nasib Muslim lain tidak dianggap kaum muslimin.
Mengenai Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina, Kiai Ahsin menjelaskan, niatnya sudah bagus untuk memperkuat pertahanan kaum Muslimin di Gaza. Caranya dengan sedapat mungkin tidak membeli produk dari Israel.
Ia mengatakan, maka umat Islam di Indonesia juga harus mencari produk lain. Dukung supaya produsen dari Indonesia ada semangat berjuang untuk membuat produk yang dapat bersaing.
"Islam di Indonesia dan di dunia semuanya harus niat berjuang menegakan kalimat Allah, dan kita tidak menolong kepada orang yang zalim," ujar Kiai Ahsin.
Kiai Ahsin menyampaikan, maka sedapat mungkin, kalau seandainya masih menemukan produk yang dihasilkan selain dari Israel, maka carilah yang selain Israel.
"Misalnya pasta gigi dan sabun, kalau masih ada barang-barang yang bukan buatan Israel maka harus mencarinya," jelas Kiai Ahsin.
Kiai Ahsin menegaskan, maka rekomendasi Fatwa MUI tersebut, umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme.
Ia mengatakan, oleh karena itu perlu mengetahui apa saja barang dan produk buatan Israel. Sebaiknya mencari produk buatan Indonesia, tapi sayangnya orang Indonesia belum sehebat mereka yang bisa menciptakan produk yang dapat bersaing dan diminati bangsa Indonesia.
"Jadi apa yang dikatakan MUi adalah bentuk kepedulian kita kepada perjuangan orang-orang Palestina, kita harus bersatu padu," ujarnya.