Hamas Kutuk Serangan Israel ke Sekolah di Gaza

Aksi biadab Zionis menewaskan 16 warga sipil Palestina dan melukai 50 laiinnya.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Seorang warga Palestina membersihkan puing-puing di sekolah UNRWA yang hancur akibat serangan udara Israe, (ilustrasi)
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengutuk keras "kejahatan baru" Israel yang menyerang sekolah milik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menampung ribuan pengungsi Palestina di Gaza tengah.

Baca Juga


"Serangan brutal tentara teroris pendudukan di sekolah al-Jaouni yang dijalankan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menampung ribuan pengungsi adalah sebuah pembantaian dan kejahatan baru yang dilakukan musuh kriminal ini," kata Hamas dalam pernyataannya, Sabtu (6/7/2024) lalu.

Dilansir dari laman Anadolu Agency, serangan tersebut merupakan bagian dari genosida yang sedang dilakukan tentara teroris Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, sebut kelompok pejuang Palestina ini. Hamas menuntut masyarakat internasional dan PBB agar mengambil tindakan segera guna menghentikan kekerasan Israel tersebut dan kejahatan perang yang terus dilakukannya serta mengambil langkah efektif untuk mencegah mesin pembunuh Zionis melanjutkan kejahatannya terhadap warga tak berdaya di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya menyatakan bahwa pasukan Israel melakukan pembantaian di sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Aksi biadab militer Zionis itu menewaskan 16 warga sipil Palestina dan melukai 50 lainnya.

Sementara itu, kantor media pemerintah Gaza menyatakan Israel telah menyerang 17 sekolah dan sarana penampungan pengungsi di dalam kamp sejak Tel Aviv melancarkan invasi militer ke Jalur Gaza dengan dukungan penuh Amerika Serikat pada 7 Oktober 2023.

Warga Palestina telah menggunakan gedung-gedung sekolah sebagai tempat berlindung setelah rumah-rumah dan wilayah permukiman mereka hancur lebur akibat serangan udara dan darat Israel.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler