Clash of Champions Dinilai Belum Akomodasi Mahasiswa Bertalenta 'Beda'

Clash of Champions dinilai belum mengakomodasi bidang stsudi sosial humaniora.

Dok. instagram/@ruangguru
Para peserta Clash of Champions. Clash of Champions dinilai belum mengakomodasi bidang studi sosial humaniora.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Clash of Champions yang diinisiasi Ruangguru tengah menjadi sorotan karena dinilai mampu mengemas kompetisi pelajar menjadi tayangan yang menarik. Namun demikian, pakar sosiologi pendidikan dari Universitas Airlangga Dr Tuti Budirahayu menilai, acara tersebut belum mengakomodasi bidang studi sosial humaniora.

Baca Juga


Tuti mengatakan Clash of Champions akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dengan kemampuan kognitif pada bidang matematika atau ilmu eksakta lainnya. Sebaliknya, mahasiswa dengan minat dan bidang studi sosial humaniora bisa dibilang belum mendapatkan manfaat secara langsung dari acara tersebut.

“Masyarakat yang memiliki minat dalam bidang kognitif akan termotivasi. Namun, bagi mahasiswa yang memiliki talenta berbeda seperti di bidang seni, sastra, dan ilmu-ilmu sosial humaniora mungkin belum bisa merasakan manfaat secara langsung,” kata Tuti dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (9/7/2024).

Ia mengatakan ide game Clash of Champions patut mendapatkan apresiasi, baik bagi penyelenggara maupun bagi peserta yang memiliki latar belakang berbeda dengan berbagai keunggulan. Kendati demikian, menurut Tuti, penyelenggara acara juga harus mempertimbangkan keberagaman mahasiswa yang terlibat.

“Jangan sampai, nantinya malah membuat para peserta semakin menjadi kelompok elite dan eksklusif yang merasa lebih baik dan pintar dari teman-teman mahasiswa lainnya,” kata Tuti.

Karena bagaimanapun, jelas Tuti, tugas mahasiswa bukan hanya harus mengembangkan ilmu pengetahuan, namun juga perlu bersikap kritis terhadap berbagai persoalan yang membelit masyarakat. Sebagai informasi, Clash of Champions merupakan sebuah kompetisi pelajar yang diinisiasi perusahaan rintisan pendidikan Ruangguru. Dalam acara tersebut, puluhan mahasiswa dan mahasiswi dari universitas ternama akan diadu kecerdasannya.

Secara umum, peserta akan diuji dalam bidang matematika, deduksi, dan hafalan yang dikemas dalam tantangan menarik. Beberapa tantangan yang sejauh ini ada di Clash of Champions yaitu Shuffle and Recall, di mana para peserta diberi waktu 30 menit untuk mengingat 52 kartu yang ditampilkan di layar dengan urutan yang benar.

Lalu ada tantangan Cryptarithm War yaitu sebuah tantangan yang menguji kemampuan peserta dalam memecahkan teka-teki matematika. Kemudian tantangan memory madness merupakan tantangan yang menguji kemampuan memori peserta dengan informasi yang kompleks, cepat, dan tepat. Acara Clash of Champions tayang di aplikasi dan saluran YouTube Ruangguru.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler