Cegat Rudal Rusia, Ukraina Dapat Pasokan Sistem Pertahanan Udara dari AS

AS menyediakan Ukraina dengan puluhan sistem pertahanan udara taktis tambahan.

EPA-EFE/SERGEY KOZLOV
Tim penyelamat beraktivitas di lokasi kejadian serangan rusia di terminal pos di Kharkiv, Ukraina, Ahad (30/6/2024). Dalam kejadian tersebut setidaknya satu orang tewas dan 10 lainnya terluka, termasuk seorang anak berusia 8 bulan. Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina kerap menjadi sasaran Rusia.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sambutannya pada pertemuan puncak NATO di Washington mengatakan, AS dan sejumlah mitra Eropa akan memasok puluhan sistem pertahanan udara tambahan untuk Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga


"Hari ini, saya mengumumkan donasi bersejarah peralatan pertahanan udara untuk Ukraina," sebut Biden pada Selasa.

"AS, Jerman, Belanda, Rumania, dan Italia akan memasok Ukraina dengan peralatan untuk lima sistem pertahanan udara tambahan. Dalam beberapa bulan ke depan, AS dan mitra kami akan menyediakan Ukraina dengan puluhan sistem pertahanan udara taktis tambahan."

Lebih lanjut, Biden mengatakan bahwa Ukraina akan menerima ratusan pencegat rudal tambahan selama beberapa tahun ke depan.

Dalam rilis pers terpisah, Gedung Putih menyebutkan bahwa lima sistem pertahanan udara strategis tambahan termasuk baterai Patriot baru sumbangan AS, Jerman, dan Rumania, komponen Patriot disumbang oleh Belanda dan mitra lainnya untuk mengaktifkan pengoperasian baterai Patriot tambahan. Termasuk, tambahan sistem SAMP-T yang diberikan oleh Italia.

"AS dan mitranya berkoordinasi erat dengan Pemerintah Ukraina sehingga sistem pertahanan udara strategis ini dapat dimanfaatkan segera," kata rilis tersebut.

Sistem pertahanan udara taktis yang diperkirakan akan tiba di Ukraina dalam beberapa bulan mendatang mencakup tambahan sistem NASAMS, HAWK, IRIS T-SLM, IRIS T-SLS, dan Gepard. Sistem pertahanan udara ini penting untuk mencegat rudal-rudal Rusia. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler