Elektabilitas Anies di DKI Jakarta Tinggi, Kaesang: Golkar Pasti Punya Jagoan
Kaesang menyebut jika pak Ridwan Kamil bosan di Jabar mungkin bisa ke Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengakui bahwa elektabilitas Anies Baswedan masih yang paling tinggi di DKI Jakarta. Namun, pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta masih lama, sehingga masih ada waktu untuk melakukan persiapan.
Ia mengatakan, partai lain pasti memiliki calon yang diunggulkan untuk melawan Anies dalam Pilgub DKI Jakarta. Ia mencontohkan, nama Ridwan Kamil dari Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan salah satu calon yang bisa menyaingi Anies.
"Kalau kita lihat di survei, memang Pak Anies elektabilitas paling tinggi, tapi saya rasa Golkar juga punya jagoan. Pak Waketum, ada Pak Ridwan Kamil. Mungkin kalau Pak Ridwan Kamil sudah bosan di Jawa Barat, mungkin mencari tantangan baru di DKI Jakarta," kata Kaesang di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (11/7/2024).
Kendati demikian, menurut Kaesang, dunia politik sangatlah dinamis. Apalagi untuk Pilgub DKI Jakarta, segala kemungkinan masih berpeluang terjadi. "Jadi kita tunggu saja sampai akhir pendaftaran di 29 Agustus," ujar dia.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu juga masih belum memastikan langkah politiknya. Di satu sisi, namanya masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta. Di sisi lain, Kaesang juga memiliki elektabilitas yang tinggi di Jawa Tengah (Jateng).
"Masih banyak waktu sebenernya masih 49 hari lagi," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya masih belum memutuskan calon yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta. Alih-alih menyebut nama Ridwan Kamil, Airlangga justru menyodorkan nama Jusuf Hamka untuk mendampingi Kaesang apabila hendak maju di Pilgub DKI Jakarta.
"Untuk mendukung Mas Ketum, Mas Kaesang, seandainya beliau memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun," kata dia.
Menurut dia, masih banyak waktu untuk memutuskan calon yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta. Karena itu, Partai Golkar tidak akan buru-buru memutuskan. "Kami akan berbasis ilmiah kepada survei, dan tentu kita juga harus bicara dengan Koalisi Indonesia Maju," kata dia.