Seloroh JK Soal 5 Aktivis NU Temui Presiden Israel: Kesalahan Mereka Cuma Foto Senyum

JK menggarisbawahi cara dan makna kunjungan ke Israel

Hamas
Pertemuan mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dengan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, dilansir pada Sabtu (13/7/2024).
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden RI yang juga termasuk Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, Jusuf Kalla (JK) turut menanggapi soal kunjungan lima Nahdliyin ke Israel belum lama ini. Jika kunjungan tersebut dilakukan untuk misi perdamaian, kata dia, maka boleh saja dilakukan.

"Ya tentu, semua ya banyak memberikan respons, tergantung sebenarnya cara atau makna kunjungan. Kalau makna kunjungan itu ingin mendiskusikan perdamaian itu boleh saja," ujar JK kepada wartawan usai Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Rabu, (17/7/2024).

JK pun mengaku juga sering berdiskusi dengan Israel untuk tercapainya perdamaian. Karena, menurut dia, untuk mendamaikan harus bertemu dengan kedua belah pihak.

"Kalau Anda ingin mencari perdamaian harus kenal dua belah pihak. Kalau Anda tidak kenal Israel hanya (Palestina) itu tidak bisa mendorong perdamaian, karena itu kita juga harus berkomunikasi," ucap dia.

Lebih lanjut dia, dia berseloroh bahwa kesalahan lima aktivis Nahdliyin itu sebenarnya hanya karena berfoto dengan Presiden Israel, Isaac Herzog sambil tersenyum. "Walaupun kesalahan sebenarnya karena dia tersenyum di fotonya. Itu aja udah," kata JK.

Sebelumnya, Sebelumnya, foto lima aktivis atau intelektual nuda NU bersama Presiden Israel, Isaac Herzog viral di media sosial. Kelima orang tersebut berasal dari sejumlah lembaga di bawah naungan PBNU, seperti Fatayat NU, Pengurus Pusat (PP) Pagar Nusa NU, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten.

Mereka adalah Sukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Dua nama terakhir merupakan pengurus Fatayat NU.

Posting Dr Zainul Maarif mengenai kunjungannya dan rombongan menghadap Presiden Israel, baru-baru ini. - (tangkapan layar)

Foto mereka bersama Presiden Israel tersebut diunggah oleh Zainul Maarif melalui akun facebooknya @zenmaarif pada 8 Juli 2024 lalu. Meskipun foto tersebut telah dihapus, tapi ada nitizen yang sempat melakukan tangkap layar. Dalam foto itu, Zainul Maarif memberikan keterangan sebagai berikut:

"BERBINCANG LANGSUNG DENGAN PRESIDEN ISRAEL

Baca Juga


Saya bukan demonstran, melainkan filsuf-agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan. Terkait konflik antara Hamas-lsrael, dan relasi Indonesia-lsrael, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di istana Sang Presiden. Semoga hasil terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua." 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan pertemuan lima orang warga NU (nahdliyin) dengan Presiden Israel Isaac Herzog tidak mewakili PBNU sebagai organisasi.

"Kami sudah mendapatkan konfirmasi dengan lembaga-lembaga terkait di bawah PBNU bahwa lembaga-lembaga yang personelnya berangkat itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan. Sehingga yang dilakukan oleh anak-anak tempo hari itu adalah tanggung jawab pribadi dan tidak terkait dengan lembaga," tegas Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/7/2024). 

Gus Yahya, sapaan akrabnya, menekankan berbagai kebijakan yang sifatnya hubungan kerja sama dengan lembaga lain baik dalam lingkup nasional maupun internasional harus melalui PBNU pusat.

Ia menambahkan ketetapan tersebut merupakan ketetapan yang sudah lama diterapkan, bahkan sejak periode kepengurusan sebelumnya.

"Bahkan, kalau ada pengurus daerah yang mengundang pejabat nasional harus lewat PBNU. Maka semua yang tidak lewat kelembagaan, organisasi tidak akan mengambil tanggung jawab," ujarnya.

Secara prinsip, kata Gus Yahya, PBNU telah menyerukan kepada seluruh warga dan kadernya bahwa pihaknya tidak akan mengadakan kerja sama apapun yang tidak bertujuan untuk membantu rakyat Palestina.

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler