Fenomena Abdullah Bin Salul Masa Kini yang Kian Bermunculan

Abdullah bin Salul adalah tokoh munafik yang berbahaya

Republika/Musiron
Ilustrasi umat Islam. Abdullah bin Salul adalah tokoh munafik yang berbahaya
Red: Nashih Nashrullah

Oleh : KH Luthfi Bashori, Pengasuh Pesantren Ribath al-Murtadha al-Islamy, Singosari Malang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alhamdulillah, begitulah kurang lebih hati saya mengucapkan, tatkala usai membaca sepenggal cerita tentang kematian seseorang yang ditokohkan di Madinah oleh kaumnya, yaitu kematian Abdullah bin Ubay bin Salul Sang Tukang Fitnah.

Hingga Allah SWT menurunkan ayat larangan mendoakan kebaikan dan menshalati mayatnya.

﴿وَلَا تُصَلِّ عَلَىٰ أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَىٰ قَبْرِهِ ۖ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُون

Baca Juga


“Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.” (QS Taubah: 84)

Di antara fitnah yang dilakukan oleh pimpinan kaum munafik ini adalah, saat Rasulullah SAW pulang dari Perang Bani Musthaliq, maka Abdullah bin Ubay bin Salul (Aus) berani menyebarkan isu dan tuduhan dengan mengatakan bahwa Aisyah istri Rasulullah SAW telah berselingkuh dengan Shafwan salah seorang sahabat Nabi.

Bahkan karena peristiwa keji yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul (Aus) Sang Tukang Fitnah ini, hingga Allah menurunkan ayat pembersihan diri dan kehormatan serta kesucian Aisyah radhiyallah 'anha.

Zaman sekarang banyak juga munculnya Abdullah bin Ubay bin Salul (Aus) yunior yang gemar menfitnah umat Islam, terutama terhadap warga Aswaja.

Aus-Aus yunior itu banyak bermunculan dimana-mana, ada Aus yang gemar membuat keonaran di tengah umat Islam dengan melakukan ritual yang bertentangan dengan aturan syariat Islam, bahkan alergi terhadap legalisasi syariat ke dalam hukum positif negara.

Ada Aus yang mengaku sakti mandraguna, hingga merasa dapat memerintah para malaikat sesuai keinginannya, bisa mengatur arwah para nabi, bahkan mengaku mampu memerintah Allah (La haula wala quwwata illa billah).

 

 

Ada juga Aus yunior yang setiap bicara dan komentar, selalu curiga terhadap umat Islam, semisal di saat umat Islam mengamalkan hadits Nabi, "Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang hendaklah kalian berziarah kubur." (HR Muslim). Ternyata umat Islam yang berziarah kubur itu dituduh oleh Aus yunior sebagai kaum Penyembah Kuburan.

Ada Aus yang spesialisainya menjadi pelaknat para istri dan para shahabat Nabi (SAW), di samping itu mempunyai kesenangan melampiaskan nafsu syahwatnya lewat kawin kontrak ala mut'ah, walaupun sudah diharamkan oleh Rasulullah SAW untuk selama-lamanya.

Ada lagi Aus yang lebih percaya kepada tokoh-tokoh non Islam, bahkan terkesan lebih mencintai orang-orang kafir, sekalipun Aus model ini beridentitas pada KTP tertulis beragama Islam.

Ada lagi Aus ber-KTP Islam namun lebih percaya kepada tokoh-tokoh non Islam, bahkan terkesan lebih mencintai orang-orang kafir daripada terhadap sesama muslim.

Ada Aus yang sangat dekat dengan Paus tokoh Katolik, ada Aus yang cukup akrab dengan Presiden Israel dan tokoh-tokoh non Islam lainnya, hingga merasa happy untuk bersinergi dalam bertinteraksi, bahkan dalam ritual sekalipun, gemar bersama-sama penuh keakraban.

Ada Aus yang senang memobilisasi pengikutnya untuk menjauhi suatu etnis, padahal etnis tersebut sangat dimuliakan dan dibanggakan oleh Rasulullah SAW, seperti bangsa Arab, terutama penduduk Makkah, Madinah, Palestina dan Yaman.

Ada juga Aus ber-KTP Islam tapi senang makan daging babi, dan hobinya menyengsarakan perekonomian umat Islam, bahkan lebih pro terhadap kepentingan asing dan aseng.

Tentu masih banyak jenis Aus-Aus lainnya yang bermunculan di masa akhir jaman seperti sekarang ini.

Infografis fakta-fakta neraka dalam Alquran - (Dok Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler