Semeru Erupsi, Merapi Keluarkan Awan Panas: Terungkap Misteri Ayat Gunung Api dalam Quran
Terjadinya gempa bumi hingga meletusnya gunung tak lepas dari kebesaran Allah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa gunung di Nusantara tengah aktif. Selain erupsi, gunung-gunung api tersebut juga mengeluarkan awan panas.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tercatat mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Selasa pagi.
Sementara itu, aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dengan terus mengeluarkan awan panas guguran (APG). Pada Senin (22/7/2024) ini, Merapi kembali mengeluarkan APG dengan jarak luncur mencapai 1.200 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan, luncuran APG tersebut mengarah ke Kali Bebeng dan dilaporkan terjadi pukul 04.04 WIB.
Di timur nusantara, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut potensi erupsi pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi.
Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan gunung api aktif di NTT yang kini berada pada tingkat aktivitas level III atau Siaga. Dengan adanya suplai dari dalam tubuh gunung api, kata Heruningtyas, maka erupsi masih terus menerus terjadi.
Hal itu pun tercatat dari laporan Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki. Dari data pukul 00.00 Wita hingga 16.00 Wita pada Senin, sudah tercatat ada tujuh kali letusan dengan tinggi kolom abu tidak teramati hingga 800 meter.
Tafsir ayat-ayat Alquran..
Alam semesta beserta isinya merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang dinampakkan kepada manusia. Terjadinya gempa bumi hingga meletusnya gunung tak lepas dari kebesaran Allah yang patut dijadikan pengingat dan peningkat ketakwaan.
Dalam QS an-Naml ayat 88, Allah SWT berfirman, “Wa taral-jibaala tahsabuha jaamidatan wa hiya tamurru marrassahaabi, shun’allahilladzi atqana kulla syai’in. Innahu khabirun bimaa taf’alun.”
Yang artinya, “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pendiri Fath Institute Ustaz Amir Faishol Fath menjelaskan, pada hakikatnya alam semesta ini diciptakan oleh Allah dengan membangun sistemnya oleh gerak. Penggeraknya itu adalah api. Karena itu, dia menjelaskan, di dalam bumi terdapat api. “Jadi ya ‘knalpotnya’ itu adalah gunung-gunung api,” kata Ustaz Amir saat dihubungi Republika, Rabu (8/12).
Dia melanjutkan, sebagian gunung memang berada di bawah laut. Terkadang di bawah laut pun api juga dapat muncul sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran.
Allah berfirman dalam QS At-Tur ayat 6. “Wal-bahril-masjur.” Yang artinya, “Dan laut yang di dalam tanahnya ada api.” Ustaz Amir menjelaskan bahwa api-api yang berada di dalam laut itu pun menyala dan menjadi knalpot bagi bumi.
Pengasuh Pondok Pesantren Fath Darut Tafsir ini menjelaskan, gunung-gunung yang ada di muka bumi merupakan pasak bumi sekaligus menjadi cerobong untuk mengeluarkan asap bumi. Menurut dia, bumi melakukan rotasi dengan berputar bergerak dalam porosnya untuk dapat hidup dan beraktivitas.
Jika tidak berputar, alam semesta akan hancur. “Jadi semua sistem alam semesta ini dibangun di atas gerak oleh Allah SWT,” kata dia.
Dalam QS an-Naba ayat 6-7, Allah berfirman, “Alam naj’alil-ardha mihaada. Wal-jibaaala awtaada,”. Yang artinya, “Bukankah Kami jadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?”
Tafsir Al-Misbah...
Dalam Tafsir al-Mishbah, Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa lapisan padat kerak bumi dapat mencapai ketebalan sekitar 60 kilometer. Lapisan itu dapat meninggi sehingga membentuk gunung-gunung atau menurun menjadi dasar lautan dan samudera.
Keadaan itu dinilai dapat menimbulkan keseimbangan akibat tekanan yang dihasilkan oleh gunung-gunung yang terpasak di bumi. Keseimbangan tersebut tidak mengalami kerusakan kecuali jika gunung-gunung musnah.
Menurut Quraish, lapisan kerak bumi yang basah akan dikuatkan oleh gunung-gunung sebagaimana pasak yang menguatkan kemah.
Hikmah meletusnya gunung
Pakar ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, adanya bencana di alam semesta merupakan pengingat. Bencana jika dilihat dari sisi kerusakan yang diakibatkannya, tentu saja tidak baik. Namun jika bencana gunung meletus itu menimpa orang Muslim dan dia mati karenanya, maka matinya tergolong syahid.
“Percaya bahwa ini adalah ujian, cobaan, dan juga pengingat dari Allah SWT. Bencana alam adalah peringatan agar kita dari waktu ke waktu harus selalu ingat dan siap sedia dalam menerima takdir Allah, dan harus sabar,” kata Kiai Ahsin.
Kiai Ahsin menjelaskan, bencana alam yang datang menimpa kepada manusia merupakan salah satu cara bagi Allah untuk memberikan peringatan dan pengujian kepada hamba-hamba-Nya.
Apakah dengan datangnya musibah seseorang masih akan tetap beriman, lepas beriman, atau justru semakin bertambah keimanannya.