Wilayah Yogyakarta Dingin, Tapi Tak Sampai Membeku Seperti di Gunung Gede

Suhu di Yogyakarta menurun.

Republika/Wihdan Hidayat
Bagian depan Keraton Yogyakarta. Suhu dingin menerpa Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Beberapa hari ini terjadi suhu dingin di sejumlah daerah di Pulau Jawa, bahkan ada yang suhunya mencapai 0 derajat Celcius seperti di kawasan Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat. Seperti wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaporkan mengalami penurunan suhu, meski tidak sampai membeku seperti di Gunung Gede.

Baca Juga


Saat berbincang dengan Republika, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum menyebut, suhu dingin juga terjadi di Provinsi DIY. Meski, suhu dingin ini tidak ekstrem dan tidak mencapai 0 derajat Celcius.

“Berdasarkan pantauan, suhu dari tanggal 5 Juli sampai tanggal 24 Juli berkisar 19-23 derajat Celcius,” kata dia di Yogyakarta, Rabu (24/7/2024).

Etik menjelaskan, suhu dingin ini disebabkan karena adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia. Kondisi ini disebut dengan Monsun Dingin Australia.

Selain itu, suhu dingin tersebut juga dikarenakan tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima sinar matahari tidak tertahan awan, tetapi langsung terlepas dan hilang ke angkasa. Penyebab lainnya terjadi suhu dingin ini, kata Etik, karena kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.

“Kelembaban udara permukaan minimum 47-51 persen,” ucap Etik.

Sebelumnya diberitakan, suhu udara di kawasan Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat dilaporkan sempat menyentuh 0 derajat Celcius. Suhu dingin ini juga dirasakan hampir terjadi di semua daerah di Pulau Jawa saat ini.

Gunung Gede Pangrango dilaporkan membeku di puncak musim kemarau pada Juli 2024. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mencatat suhu mencapai 0 derajat Celcius.

Bahkan, kawasan alun-alun Suryakencana membeku akibat suhu udara yang menurun tajam terutama pagi hari. Pendaki diimbau berhati-hati dan mengenakan perlengkapan sesuai standar agar tidak mengalami hipotermia.

Meski begitu suhu dingin di Pulau Jawa disebut wajar karena...

 

Suhu Dingin di Jawa Wajar Saat Musim Panas

Suhu dingin terjadi di Pulau Jawa, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir. BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta mencatat suhu udara di DIY berkisar antara 19-23 derajat Celcius.

Suhu dingin ini terjadi saat puncak musim kemarau. Meski begitu, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum mengatakan, kondisi tersebut merupakan hal normal.

“Kondisi cuaca seperti ini hal yang normal terjadi pada puncak musim kemarau periode Juli-Agustus,” kata Etik kepada Republika, Rabu (24/7/2024).

Meski terjadi suhu dingin, tetapi di DIY suhu tidak mencapai 0 derajat Celcius, apalagi minus. Etik menyebut, kondisi cuaca ini diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga Agustus 2024 nanti.

“Suhu 0 derajat Celcius bahkan minus. Tidak ada di DIY,” ucap Etik.

Untuk itu, masyarakat diimbau menjaga imunitas tubuh dengan mencukupi kebutuhan cairan guna menghindari dehidrasi. Selain itu, masyarakat juga diminta mengkonsumsi makanan dan minum yang hangat selama kondisi cuaca dingin ini.

“Pada malam hari gunakan selimut yang tebal,” ucap Etik.

Etik juga mengimbau agar suhu pendingin udara ruangan tidak terlalu rendah. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelembab kulit agar kulit tidak terlalu kering. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler