Jadi Bacagub Jateng dari PKB, Ini Penjelasan Gus Yusuf
PKB masih terus melakukan konsolidasi di daerah-daerah.
Dokumen
Ketua DPW PKB Jawa Tengah, KH M Yusuf Chudlori, pada acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW PKB Jateng, di Semarang.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru-baru ini mengumumkan nama Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf untuk maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah (Jateng). Saat ini Gus Yusuf menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKB Jateng.
Dalam wawancara via telepon dengan Republika pada Jumat (26/7/2024), Gus Yusuf mengungkapkan, pembahasan tentang pemilihannya sebagai bakal calon gubernur Jateng sudah berlangsung cukup lama. "Ya memang itu sudah diproses sudah lama. Sudah diproses tiga bulan ini," ucapnya.
Menurut Gus Yusuf, sejak awal PKB tidak menggodok kandidat lain untuk maju dalam kontestasi pilgub Jateng. Dia pun sempat merespons hasil survei Litbang Kompas tentang elektabilitasnya yang masih kecil sebagai kandidat cagub Jateng, yakni hanya 1,2 persen.
Gus Yusuf mengatakan, dalam survei Litbang Kompas, terdapat 64 persen responden yang belum memutuskan pilihan. Oleh sebab itu elektabilitas semua nama yang masuk dalam survei tersebut, termasuk putra Presiden Joko Widodo, yakni Kaesang Pangarep, masih kecil.
Dia menambahkan, pada survei di pilgub Jateng terakhir, Litbang Kompas hanya sebut calon PKB delapan persen. "Tapi pada saatnya kita turun dan pilgub berjalan, kita bisa (meraih) 41 persen. Artinya bahwa mayoritas pemilih PKB itu memang silent majority. Ada di kampung-kampung, ada di desa-desa, yang mungkin tidak terjangkau oleh survei. Itu yang menjadikan optimisnya kita," ujarnya.
Gus Yusuf mengungkapkan, saat ini PKB masih terus melakukan konsolidasi di daerah-daerah. "Memang kalau ngomong baliho, di kota-kota kita minim ya. Tapi kita dengan banner-banner kecil, sampai ke pelosok desa, sudah masif, sudah jalan lah," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan, partainya akan mengusung kader internal untuk pilgub Jateng. "(Pilgub) Jateng, Gus Yusuf yang maju. Kita pemenang kedua di Jateng. Kita pastikan kader kita maju," ujarnya kepada awak media di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024) lalu.
Saat ini setidaknya tiga partai, yakni Gerindra, Golkar, dan PAN, sudah mengumumkan akan mengusung Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dalam pilgub Jateng.
Sementara itu PDIP masih menggodok nama yang akan dimajukan sebagai calon. Mantan panglima TNI Jendral (Purn) Andika Perkasa menjadi salah satu nama yang santer disebut akan dipilih PDIP untuk berlaga dalam pilgub Jateng.
Kaesang
Kaesang menjadi nama yang juga diperbincangkan dalam Pilgub Jateng. Kaesang disebut bakal menjadi calon wakil gubernur.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai nasib Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan ditentukan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Menurut dia, keputusan PSI akan sangat tergantung pada keputusan koalisi pendukung Prabowo-Gibran. "Ya jawaban saya tadi ya keputusan PSI itu sangat tergantung kepada keputusan KIM secara kolektif," kata dia di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2024).
Raja Juli menilai, ketua umumnya itu siap untuk maju di pilkada, baik di DKI Jakarta maupun Jawa Tengah (Jateng). Bahkan, apabila Kaesang diminta untuk jadi calon wakil gubernur (cawagub).
"Kalau memang diperintahkan maju untuk kemaslahatan bersama di Jakarta, ayo. Kalau diamanahkan di Jawa Tengah nomor satu, ayo ya nomor dua monggo," kata dia.
Meski begitu, Kaesang belum menunjukkan pilihannya secara langsung dalam Pilkada 2024. Dalam beberapa kesempatan, Kaesang hanya meminta semua pihak untuk menunggu keputusan PSI. "Jadi sekali lagi enggak lama lagi. Kata Mas Kaesang tadi, kita tunggu keputusan bersama keputusan dari teman-teman KIM ini," kata Raja Juli.