Terima Konsesi Tambang, Muhammadiyah Bentuk Tim Dipimpin Muhadjir Effendy

Muhammadiyah memiliki SDM yang amanah dan berpengalaman di bidang pertambangan.

Silvy Dian Setiawan/Republika
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah), Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan siap mengelola tambang dengan menerima konsesi atau pemberian izin tambang untuk ormas keagamaan dari pemerintah dan membentuk tim pengelola tambang menyusul keputusan tersebut. Tim ini diketuai oleh Muhadjir Effendy yang merupakan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal. 

Baca Juga


Sikap Muhammadiyah menerima izin pengelolaan tambang dan pembentukan tim ini dilakukan dalam Konsolidasi Nasional (Konsolnas) PP Muhammadiyah yang digelar pada 27-28 Juli 2024 di Kampus Unisa Yogyakarta. 

"Karena sikap kewaspadaan, keseksamaan, kecermatan yang kami lakukan, kami membentuk tim pengelolaan tambang yang diketahui Prof Muhadjir Effendy sebagai Ketua PP Muhammadiyah, bukan sebagai Menko PMK," kata Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam konferensi pers yang digelar usai Konsolnas PP Muhammadiyah di Kampus Unisa Yogyakarta, Ahad (28/7/2024). 

Muhammad Sayuti juga ditunjuk sebagai sekretaris dalam tim pengelola tambang tersebut. Sedangkan, anggotanya terdiri dari Anwar Abbas, Hilman Latief, Agung Danarto, Ahmad Dahlan Rais, Bambang Setiaji, Arif Budimanta, Nurul Yamin, dan Azrul Tanjung. 

Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dan penuh tanggung jawab dalam mengelola tambang, dengan melibatkan profesional dari kalangan kader dan warga persyarikatan. 

Termasuk melibatkan masyarakat sekitar area tambang, sinergi dengan perguruan tinggi, serta penerapan teknologi yang meminimalkan kerusakan alam. 

"Muhammadiyah memiliki SDM yang amanah, profesional, dan berpengalaman di bidang pertambangan, serta sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah memiliki prodi pertambangan, sehingga usaha tambang dapat menjadi tempat praktik dan pengembangan entrepreneurship yang baik," kata Mu'ti. 

Mu'ti juga menuturkan, pihaknya akan bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman mengelola tambang, memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, dan keberpihakan kepada masyarakat dan persyarikatan melalui perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler