Raih Perak Olimpiade tanpa Alat Bantu Canggih, Yusuf Dikec Jelaskan Filosofi Kekuatan Doa

Atlet menembak Turki, Yusuf Dikec viral setelah meraih perak di Olimpiade Paris 2024.

Tangkapan Layar
Penembak Turki Yusuf Dikec meraih medali perak di Olimpiade Paris 2024.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --  Nama Yusuf Dikec belakangan menjadi buah bibir sejalan dengan penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024. Atlet cabang olahgara menembak dari Turki itu mendadak terkenal seusai meraih medali perak dari nomor pasangan campuran 10 meter Air Pistol bersama Sevval Illayda, pada Rabu (31/7/2024).

Bukan prestasi raihan medali yang membuatnya jadi perbincangan, melainkan gaya menembak tidak konvensional Dikec yang membuat dirinya viral. Dalam foto yang beredar di X, Dikec terlihat santai saat berpose memegang pistol dan membidik sasaran tembak tanpa alat bantu canggih seperti kacamata khusus yang biasa digunakan atlet menembak saat berlaga.

Foto Dikec mendadak terkenal, hingga pemilik X, Elon Musk ikut mengomentar gaya santai Dikec saat berkompetisi. Selain menjelaskan gaya menembaknya yang santai tanpa bantuan alat-alat canggih, merujuk pada wawancara seusai laga yang beredar di media sosial, Dikec juga mengakui, bahwa kekuatan doa menjadi penentunya meraih prestasi di Paris 2024.

"Jadi bisakah kita bilang doa menuntun kamu menjadi juara?" tanya seorang wartawan TRT Sport.

"Tentu, saya selalu bilang kita hanyalah sebuah simbol, hanya sebuah nama," kata Yusuf menegaskan.

Menurutnya, banyak orang di belakangnya yang berdoa untuk dirinya di Olimpiade Paris 2024. Prestasi itu pun kemudian bisa ia raih selain tentunya dengan dibarengi dengan latihan dan kerja keras.

"Faktanya, di belakangan ini, latar belakangnya, orang-orang berdua untuk kita. Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa dunia dibangun berdasarkan doa."

Ihwal mengapa dirinya tidak menggunakan alat bantu canggih seperti atlet menembak kebanyakan, Yusuf menegaskan, dirinya tidak pernah menggunakan alat-alat canggih saat berlaga. Sebagai informasi, Yusuf adalah lima kali olympian yang telah mewakili Turki di cabang olahraga menembak sejak Olimpiade Beijing 2008.

"Saya tidak pernah menggunakan alat-alat (canggih) itu," kata penembak berusia 51 tahun kepada Haber Turk dilansir Daily Mail.

"Saya adalah penembak alami. Itu mengapa saya tidak menggunakan banyak asesoris," kata Dikec menambahkan.

Foto Dikec saat berlaga di Olimpiade Paris 2024 viral lantaran sebelumnya, viral juga foto atlet asal Korea Selatan, Kim Ye-ji yang juga meraih perak dari nomor 10 meter Air Pistol wanita. Bedanya dengan Dikec, Kim terlihat berlaga dengan kacamata canggih sampai pose menembaknya dijuluki 'manusia paling keren yang pernah ada'.

Kim memang dikenal sebagai atlet menembak dengan gayanya yang 'keren' dengan tampilan kacamata canggih saat berlaga. Dengan mengenakan topi baseball, Kim juga menggenggam boneka gajah milik putrinya di tangan kiri saat tangan kanannya membidik sasaran tembak.

Sejak Kim meraih mendali pertama olimpiadenya pada Ahad (28/7/2024) lalu, rekaman video saat dia berlaga di Kejuaraan Dunia Menembak di Baku, Azerbaijan pada Mei lalu ikut kembali viral. Di Baku, Kim mencetak rekor dunia di nomor 25 meter Air Pistol.

 

Adapun, atlet menembak Tim Indonesia, Fathur Gustafian menyebut banyak pelajaran yang diambil dari penampilannya di Olimpiade Paris 2024. Di Paris 2024, Fathur turun di dua nomor perlombaan. Di nomor 10 meter Air Riffle, Fathur menemapti urutan ke-15 dengan 628,7 poin dan urutan ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.

"Dari persiapan mencari kuota olympic, banyak sekali pengalaman baik dan buruk yang saya dapat. Setelah dapet kuota, persiapan buat olympic juga sangat serius. Waktu, tenaga dan pikiran cuma buat olympic," kata Fathur.

Bahkan, lanjut Fathur, dalam persiapan sekaligus pemusatan latihan yang digelar di Hungaria, ia sempat tampil di open turnamen. Hasilnya, ia berhasil menempati peringkat satu di kualifikasi dan berakhir dengan medali emas.

"Dan memang olympic ini adalah event yang penuh kejutan, penuh experience, banyak sekali pelajaran yang saya dapat selama masa persiapan dan saat pertandingan," ujar Fathur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler