Allah Bersemayam di Atas 'Arsy, Ini Penjelasannya
Alquran menegaskan, Allah di atas 'Arsy dan bahwa Dia sangat dekat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy." Demikian terjemahan Alquran surah al-A'raf ayat ke-54.
Bukan hanya itu. Penyebutan tentang 'Arsy juga terdapat dalam ayat-ayat lain, semisal surah Yunus ayat ketiga, ar-Ra’d ayat kedua, Thaha ayat kelima, dan al-Furqan ayat ke-59. Secara total, ada delapan ayat yang menegaskan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy.
Selain itu, Kalamullah juga menekankan, Allah adalah dekat. Lima kali disebutkan ihwal keterangan ini. Misalnya, dalam surah Qaf ayat ke-16.
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan, yakni antara yang menyatakan bahwa Allah bersemayat di atas 'Arys dan yang menyatakan bahwa Allah adalah dekat. Para mufasir mengatakan, ayat-ayat tersebut sesungguhnya tidaklah bertentangan. Sebab, masing-masing dapat dikompromikan.
Apa itu ‘Arsy?
Secara kebahasaan, ‘arsy berarti 'singgasana', 'takhta', atau 'istana.' Ia berasal dari bentuk ‘arasya – ya’rusyu, yang berarti 'membangun.'
Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘Arsy. Syekh Rasyid Ridha menjelaskan, ‘Arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan semua makhluk Allah Ta'ala di alam semesta.
Adapun gambaran fisik ‘Arsy merupakan hal yang gaib. Tidak ada seorang pun dapat mengetahuinya, kecuali atas izin Allah. Termasuk pertanyaan-pertanyaan semisal di mana lokasinya serta berapa besarnya.
Soal 'Arsy telah lama menjadi topik pembicaraan yang kontroversial. Sebagai contoh, apakah ‘Arsy bersifat material ataukah immaterial?
Alquran maupun hadis-hadis Nabi Muhammad SAW tidak memberikan penjelasan yang perinci mengenai ciri-ciri fisik (atau nonfisik) 'Arsy. Kalamullah hanya menyebut bahwa 'Arsy merupakan singgasana.
Maka dari itu, kaum Muslimin pertama-tama wajib meyakini eksistensi atau keberadaan 'Arsy. Adapun hakikatnya hanya diketaui oleh Allah. Tidak perlu seorang Mukmin sampai mencari-cari ihwal lokasinya, seberapa besarnya, atau seberapa jauh letaknya.
Sementara itu, ihwal bahwa Allah adalah dekat (qarib) bermakna Dia Mahamendengar perkataan manusia. Dia pun Mahamelihat tiap gerak-gerik makhluk-Nya.
Dahulu, Rasulullah SAW pernah ditanya seorang Arab Badui. "Wahai Rasulullah, apakah Allah itu dekat atau jauh?"
"Bagaimana maksudmu?"
"Kalau Allah dekat," kata si Badui, "maka aku akan berdoa dengan suara pelan. Adapun jika Allah jauh, aku akan berdoa dengan suara keras."
Sesaat, Rasulullah SAW terdiam. Kemudian, turunlah wahyu kepada beliau. Dalam firman-Nya, Allah menegaskan bahwa Dia adalah dekat.
وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لِىۡ وَلۡيُؤۡمِنُوۡا بِىۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُوۡنَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran" (QS al-Baqarah: 186).
Allah mengetahui segala sesuatu. Dia mendengar perkataan manusia, dan melihat segala macam perbuatannya. Tidak ada hijab antara Allah dan manusia. Tiada perantara yang menyampaikan doa manusia kepada Allah.
Tiada yang membantu-Nya dalam mengabulkan permohonan manusia kepada-Nya. Ringkasnya, Allah akan mengabulkan doa manusia tanpa perantara siapapun atau apa pun. Allah juga Maha-mengetahui segala yang ada dalam hati setiap orang dan segala yang tampak.
Maka jelaslah, tidak ada pertentangan antara ayat yang menyatakan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy dan ayat yang menyatakan, Allah sangat dekat.