Skenario Lawan Kotak Kosong, RK Melanggeng, dan Anies Dijegal, Ini Analis Aktivis

Aktivis menilai KIM tidak percaya diri bisa menang di Pilkada Jakarta.

Dok Republika
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di acara Buka Bersama TKD Jabar di Hotel Horison, Kota Bandung, pada Sabtu (23/3).
Rep: Bayu Adji P  Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana akan merapatnya sejumlah partai ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta belakang muncul. Adanya wacana KIM plus memunculkan dugaan bahwa calon yang diusung nantinya akan melawan kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta.

Baca Juga


Aktivis Pro Jakarta Rio A Putra mengatakan, sudah ada gelagat KIM akan memunculkan nama Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta. Di sisi lain, KIM masih berupaya menggandeng partai lain untuk bergabung mendukung mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu.

"KIM tidak pede (percaya diri) bisa menang di Pilgub DKI Jakarta. Karena itu, potensi memborong partai untuk mengusung Ridwan Kamil kemungkinan akan terjadi," kata dia melalui keterangannya, Ahad (4/8/2024).

Menurut dia, ada peluang Ridwan Kamil nantinya akan melawan kotak kosong. Ia menilai, skenario melawan kotak kosong makin nampak setelah KIM terus membujuk partai lain untuk bergabung dalam poros mereka atau KIM plus. 

"Indikasi RK akan melawan kotak kosong itu semakin nyata. Penggalangan kekuatan di luar poros KIM juga masih terus dilakukan dengan KIM plus,” kata dia.

Rio menilai, kekuatan mesin KIM plus terkonsentrasi menggalang dukungan rakyat dan mengantarkan RK menjadi gubernur DKI Jakarta dengan mudah. Sementara itu, saat ini masih ada satu pasangan calon independen masih berproses melengkapi persyaratan di KPU Provinsi DKI Jakarta. Apabila pasangan calon independen lolos, Ridwan Kamil kemungkinan akan melawan pasangan calon tersebut. 

“KIM Plus dan RK tidak pede bertarung di Jakarta. Mereka ingin menang mudah, jadi dibuat lah seperti ini,” kata Rio.

Menurut Rio, upaya agar KIM plus melawan kotak kosong merupakan hal yang merusak sistem demokrasi sehat. Pasalnya, cara itu menutup ruang pilihan yang bervariasi bagi masyarakat. 

"Jangan rusak sistem demokrasi ini ataupun menskenariokan demokrasi semu hanya untuk memuluskan agenda-agenda tersembunyi di Jakarta," kata dia.

Respons Anies

Wacana KIM Plus di Pilgub Jakarta sebelumnya sudah disampaikan oleh politikus Golkar. Adapun Golkar telah memutuskan mendukung kader Gerindra, Dedi Mulyadi ke Pilgub Jakarta. Artinya besar kemungkinan Golkar dan KIM akan memajukan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. 

Lawan potensial Ridwan Kamil adalah Anies Baswedan yang juga gubernur pejawat. Tapi bisa saja, Anies gagal maju jika tidak mendapatkan perahu politik. 

Anies pun merespons soal pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang bakal terbentuk di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Menurut dia, partai harus mendengar aspirasi dari warga.

 

Anies mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) adalah ajang yang dibuat agar warga dapat menentukan pilihan politiknya. Artinya, partai politik harus menyerap aspirasi warga dalam menentukan calon yang akan diusung.

"Pokoknya buat saya sih mengalir aja. Toh ini tentang warga Jakarta, aspirasi warga Jakarta," kata dia di Jakarta, Ahad (4/8/2024).

Menurut Anies, aspirasi warga itu biasanya akan diserap oleh pimpinan partai di DKI Jakarta. Karena itu, pimpinan pusat partai politik semestinya harus mendengar aspirasi tersebut. "Cek aja sama DPW-DPW semua partai, apa aspirasinya. Itu mencerminkan aspirasi mereka," kata Anies.

Diketahui, nama Anies masuk dalam usulan sejumlah partai untuk diusung menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Sejumlah partai yang mengusulkan nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu antara lain adalah PKS, PKB, PDIP, dan Partai Nasdem.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, KIM sudah memiliki sejumlah alternatif pasangan calon untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta. Nama-nama pasangan calon itu disebut sudah ada di tangan para ketua umum partai yang tergabung dalam KIM.

Menurut dia, bukan hanya partai yang tergabung dalam KIM yang akan mengusung nama-nama itu. Ia menyebut, ada dukungan dari partai politik lainnya untuk pasangan calon yang diusung oleh KIM.

"Nanti pada waktunya pasti akan diputuskan secara bersama-sama satu suara oleh Koalisi Indonesia Maju plus. Ada Koalisi Indonesia Maju plus nanti," kata dia di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler