Gus Yahya Undang Para Pemred untuk Diskusi Off The Record dengan Penasihat Mahmoud Abbas

Pertemuan tersebut untuk membahas terkait situasi terkini tentang Palestina.

MUHYIDDIN/REPUBLIKA
JAKARTA -- Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (kedua dari kiri) dan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun (ketiga dari kiri) menyampaikan situasi terkini soal Gaza di Plaza PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (5//8/2024).
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya akan mengundang para pemimpin media untuk hadir dalam acara Editorial Meeting untuk membahas terkait situasi terkini tentang Palestina di Jakarta pada Kamis (8/8/2024). Dalam menggelar acara ini, PBNU bekerjasama dengan Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC). 

Baca Juga


"Insya Allah akan kita adakan editorial meeting bersama para pemimpin redaksi dari semua media. Dan juga termasuk dengan koresponden media asing," ujar Gus Yahya usai bertemu dengan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun di Plaza PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (5//8/2024).  

Dalam acara ini, menurut Gus Yahya, para pemimpin redaksi dari berbagai media akan mendengarkan langsung penjelasan dari Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash.

"Di dalam forum itu nanti Yang Mulia Mahmoud Al-Habbash bisa menyampaikan apapun sebagai background yang memberi konteks kepada semua yang didengar oleh publik selama ini tentang Palestina," ucap dia. 

Dalam forum tersebut, dia menegaskan, para pemred juga dipersilahkan menanyakan hal apapun terkait dengan Palestina. Namun, kata dia, hal-hal yang dibahas dalam forum itu nantinya akan dinyatakan sebagai forum of the record. "Jadi kita akan minta bahwa semua yang disampaikan dalam pertemuan dengan Pemred itu tidak dikutip untuk publikasi," kata Gus Yahya. 

Dalam pertemuan dengan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun, menurut Gus Yahya, pihaknya juga membabas berbagai program, termasuk rencana melakukan pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. "Ini masih sedang kita komunikasikan. Kita masih menunggu konfirmasi akhir dari sana. Tapi kami tadi pada prinsipnya mencocokkan jadwal," jelas Gus Yahya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler