Golkar Bicara tentang Pencalonan Anies dan Airin Sebagai Cagub

Waketum Golkar membantah ingin menghalangi pencalonan Anies di Jakarta.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golongan Karya (Golkar) membantah anggapan adanya upaya untuk menjegal langkah Anies Rasyid Baswedan untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Partai berlogo beringin itu hanya ingin fokus mengusung M Ridwan Kamil menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta.

Baca Juga


Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, partainya sama sekali tak memiliki niat untuk melawan kotak kosong pada Pilgub Jakarta. Apalagi, sampai ingin menjegal bakal calon tertentu untuk maju dalam kontestasi politik.

"Jadi tidak ada niat sedikit pun kami mau ada pretensi mau buat kotak kosong, apalagi menjegal lawan-lawan tertentu. Kami hanya mengurusi diri kami saja. Mengurusi partai kami," kata Doli saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (8/8/2024).

Ketua Komisi II DPR tersebut mengatakan, saat ini, Golkar telah mantap untuk mengusung Ridwan Kamil pada Pilgub Jakarta. Namun, Golkar tak bisa mengusung pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) tanpa dukungan partai lain di Jakarta.

Golkar hanya memiliki 10 kursi di DPRD Jakarta periode 2024-2029. Dengan begitu, Golkar butuh tambahan 12 kursi untuk bisa mengusung kadernya maju Pilgub Jakarta 2024.

Karena itu, Golkar mengajukan proposal kepada partai politik lain untuk berkoalisi. Keputusan untuk menerima atau menolak proposal yang diberikan Partai Golkar sepenuhnya ada di tangan partai politik lain. "Itu kami serahkan kepada otoritas atau kedaulatan masing-masing partai politik," ujar Doli.

Dia mengatakan, tidak ada satu pun partai politik yang tak ingin menang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada). Untuk memperoleh kemenangan, kata Doli, setiap partai berupaya untuk mendapatkan dukungan dari partai lain. "Golkar paham posisi. Di Jakarta ini kami tidak punya kemewahan. Kami cuma 10 kursi."

Karena itu, menurut Doli, Golkar berupaya meyakinkan partai politik lain, khususnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung kadernya maju. Bahkan, dukungan dari partai lain juga diperlukan agar bisa menjadi KIM Plus.

"Nah, jadi itu yang kami lakukan sekarang. Kami meyakinkan teman-teman partai politik yang adalah KIM, kami melakukan partai politik mana saja, untuk memberikan dukungan. Itu dikembalikan otoritasnya kepada partai politik masing-masing," ujar Doli.

Konsisten usung Airin...

 

Ahmad Doli menegaskan, Golkat tetap konsisten mengusung kadernya, yaitu Airin Rachmi Diany untuk maju Pilgub Banten 2024. Dia menilai, mantan wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu memiliki bekal yang cukup untuk maju sebagai cagub Banten.

Doli mengatakan, partainya sejak lama telah memiliki niat untuk mengusung Airin di Banten. Bahkan, rencana untuk menjadikan Airin sebagai gubernur Banten periode 2024-2029 telah disiapkan sejak tiga hingga empat tahun yang lalu.

"Bahkan kami sudah melakukan prose, tahapan tahapan pengujian terhadap Ibu Airin," kata Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis.

Doli menyebutkan, salah satu ujian yang telah dilalui Airin adalah menjadi calon anggota DPR RI. Menurut dia, Airin berhasil lolos dalam ujian itu dengan suara yang cukup signifikan, yaitu sekitar 350-an ribu suara. Artinya, sambung dia, elektabilitas Airin sudah tak perlu diragukan.

Atas dasar itu, Golkar menilai Airin layak untuk menjadi cagub Banten. Karena itu, kata Doli, Golkar akan konsisten mengusung Airin pada Pilgub Banten.

Menurut Doli, partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut telah berupaya membangun komunikasi dengan partai lain untuk mengusung Airin. Komunikasi tak hanya dilakukan dengan partai yang tergabung dalam KIM, tapi juga partai di luar koalisi pendukung Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Nah, tapi kan itu tergantung pada akhirnya keputusan atau kedaulatan dari masing-masing partai politik. Ada yang menerima alhamdulillah, yang tidak menerima dan kemudian mengusung nama yang lain juga tidak ada masalah," kata Doli.

Ihwal kabar koalisi dengan PDIP untuk mengusung Airin pada Pilgub Banten, Doli belum mau memastikannya. Dia mengatakan, telah berkomunikasi dengan semua partai politik yang ada.

"Sekarang juga kami masih berkomunikasi dengan teman-teman di Koalisi Indonesia Maju. Ini kan masih ada sisa dua puluhan hari lagi ya, mana tau kan ada perubahan, kami bisa bersama-sama lagi gitu. Itu tentu menjadi harapan kita gitu," ujar Doli.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler