Analis Malaysia Minta Negaranya Tiru Hal Ini dari Indonesia Agar Bisa Raih Emas Olimpiade

"Kita tak usah pergi jauh dan jadikan Indonesia sebagai contoh," kata Sadek.

Reuters
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Rep: Andri Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Di Olimpiade Paris 2024, Malaysia 'hanya' berhasil meraih dua medali perunggu dari cabang bulu tangkis. Yakni dari tunggal putra Lee Zii Jia dan pasangan ganda putra Aaron Chia-Soh Wooi Yik.

Baca Juga


Raihan medali dari tiap olimpiade membuat Malaysia memperpanjang masa paceklik medali emas meski sudah hampir 70 tahun mengikuti pesta olahraga empat tahunan itu. Pencapaian di Paris 2024 bahkan dinilai masih kurang memuaskan dibandingkan edisi Olimpiade Tokyo, di mana Malaysia masih mampu meraih satu perak yang diraih Mohd Azizulhasni dan satu perunggu dari Aaron-Wooi Yik.

Akademisi dari Universitas Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam, Mohd Sadek Mustafa berpandangan sudah tiba saatnya bagi Malaysia untuk melirik cabang olahraga lain daripada hanya fokus ke cabang olahraga tertentu yang populer. Ia berpandangan, Malaysia perlu menjadikan negara tetangga seperti Indonesia sebagai contoh, yang mampu meraih emas dari panjat tebing dan angkat besi, saat bulu tangkis tidak bisa meneruskan tradisi emas.

"Kita tak usah pergi jauh dan jadikan Indonesia sebagai contoh. Olimpiade ini (Paris 2024) mereka tak dapat emas dari badminton tapi dapat dari angkat besi dan panjat dinding," kata Mustafa kepada Bernama, Selasa (13/8/2024).

“Kita juga boleh melirik olahraga-olahraga berpotensi meraih emas seperti kano dan kayak, karena kita ada atlet-atlet berbakat dan fasilitas yang bagus. Olahraga itu tidak bertumpu pada aspek fisik tapi juga teknologi alat bantu olahraga itu," ujarnya menambahkan.

Sadek juga menyarankan negaranya mencontoh bagaimana negara seperti China menerapkan metode dalam pembinaan atlet. Ia menyoroti perekrutan atlet di tiap cabang olahraga selain pembibitan usia muda.

"Harus ada perubahan dari segi mentalitas. Pelatih-pelatih di level nasional harus punya faktor X. Contoh, pelatih seperti Pep Guardiola menerapkan data dan analisis dalam pendekatan pelatihannya. Kita butuh pelatih yang bisa mematok prestasi atlet mereka sebagai prioritas utama," kata Sadek dikutip New Straits Times.

Sadek melanjutkan, harus ada masukan multilateral dalam kepelatihan. Apapun metode latihan yang bisa membuat atlet berkembang, wajib dipelajari. 

Menurut Sadek, pelatih di tiap cabor juga wajib mamu berinovasi dan memasukkan psikolog dalam tim kepelatihan. Ia mencontohkan bagaimana tim China menghadapi perang psikologi dari tim lawan di Paris 2024 yang membuat China menjadi tim yang unggul.

"Perang psikologi China adalah hal lain yang bisa kita pelajari dan adaptasi. Fokus atlet-atlet mereka tak terpengaruh meski coba diganggung secara psikologis," kata Sadek.

"Harus ada pergantian pola pikir dalam menyiapkan atlet-atlet kita. Kita punya empat tahun lagi untuk persiapan menghadapi olimpiade mendatang. 48 bulan dan kita butuh segera untuk memulai persiapannya."


Di lansir dari World of Buzz, Ahad (12/8/2024), raihan tanpa emas dari tiap olimpiade membuat Malaysia memegang rekor sejak Tokyo 2020 sebagai negara dengan koleksi medali terbanyak yang belum pernah meraih emas. Malaysia hingga kini total meraih 15 medali dengan perincian delapan medali perak dan tujuh medali perunggu.

Rekor itu membuat Malaysia teratas di antara negara-negara yang belum pernah meraih emas. Di bawah Malaysia adalah Kyrgyzstan dengan koleksi total 13 medali (lima emas dan delapan perunggu), lalu Moldova dengan 10 medali (tiga perak dan tujuh perunggu), Namibia dengan lima medali (perak), Ghana dengan empat koleksi medali (satu perak dan empat perunggu).

Di samping catatan di atas, Malaysia sudah ikut serta di olimpiade sebelum merdeka. Olimpiade pertama yang diikuti Malaysia adalah Melbourne Melbourne 1956, yang saat itu diwakili dua tim Malaya dan Borneo Utara.

Meski telah ikut berkompetisi di olimpiade sejak 1956, Malaysia baru berhasil meraih medali pada Barcelona 1992, saat Sidek bersaudara, saat Razif Sidek dan Jalani Sidek meraih medali perunggu dari nomor ganda putra cabang bulu tangkis.

Jika Malaysia pulang dari Paris tanpa medali emas, sementara kontingen Indonesia berhasil membawa pulang dua emas dan satu perunggu. Para peraih medali Olimpiade Paris 2024 dari kontingen Indonesia adalah Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) yang masing-masing membawa satu medali emas dan Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis) dengan medali perunggu.

Komik Republika Si Calus Generasi Emas - (Daan Yahya/Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler