Minim Vaksinasi Akibat Perang, Palestina Catat Kasus Pertama Polio di Gaza
WHO meminta jeda kemanusiaan di Gaza untuk kampanye vaksinasi polio.
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (16/8/2024) mencatat kasus pertama virus polio di wilayah selatan Jalur Gaza yang dilanda perang. Kemenkes menyebutkan bahwa kasus tersebut adalah bayi baru lahir berumur 10 bulan yang belum mendapat vaksinasi polio di Kota Deir al-Balah.
Para dokter menduga bahwa bayi baru lahir tersebut menunjukkan gejala yang mirip dengan polio. Pemeriksaan yang dilakukan di Amman mengonfirmasi bahwa bayi tersebut tertular jenis virus polio yang berasal dari vaksin (VDPV).
Kemenkes mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengadakan kampanye vaksinasi polio dalam beberapa hari ke depan yang menargetkan anak-anak di bawah usia 10 tahun, dengan mencatat bahwa 1,2 juta dosis vaksin polio tipe 2 sudah diamankan melalui koordinasi dengan Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) dan upaya untuk mengamankan 400.000 dosis sedang dilakukan.
Pihaknya juga menekankan bahwa Jalur Gaza sedang menghadapi bencana kesehatan akibat dari agresi genosida Israel yang masih berlangsung.
Menurutnya, selain krisis air bersih dan perlengkapan kebersihan serta perlengkapan sanitasi, jasa air limbah dan penumpukan sampah di jalanan dan di sekitar pengungsian telah menciptakan lingkungan yang mendukung penyebaran banyak epidemi, termasuk penyakit yang ditularkan lewat air, seperti VDPV.
Lebih lanjut Kemenkes juga mendesak komunitas internasional dan organisasi kesehatan internasional untuk segera campur tangan menghentikan agresi genosida Israel di Jalur Gaza dan menciptakan kondisi untuk menyelamatkan apa yang mungkin dilakukan dan segera menyediakan layanan kesehatan bagi warga Gaza.
Pihaknya juga meminta seluruh badan dan organisasi internasional untuk segera bertindak membangun kembali sistem air minum dan air limbah yang aman, membuang sampah dan limbah medis, memastikan akses masuk bahan bakar untuk memompa air tawar bersih dan mengamankan akses masuk perlengkapan alat kesehatan dan kebersihan tanpa syarat ke Jalur Gaza.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Jumat menyerukan kepada semua pihak yang terlibat konflik di Jalur Gaza untuk memberi peluang pelaksanaan kampanye vaksinasi polio bagi anak-anak Palestina.
"Dua putaran kampanye vaksinasi polio diharapkan diluncurkan pada akhir Agustus dan September 2024 di seluruh Jalur Gaza untuk mencegah penyebaran virus polio varian tipe 2 (cVDPV2)," demikian bunyi pernyataan lembaga internasional tersebut.
WHO meminta jeda....
WHO dan UNICEF meminta jeda kemanusiaan di Jalur Gaza selama tujuh hari guna memungkinkan berlangsungnya dua putaran kampanye vaksinasi, tulis pernyataan itu.
Kampanye vaksinasi tersebut tidak akan mungkin terlaksana tanpa adanya jeda kemanusiaan, karena keluarga dengan anak-anak tidak akan dapat mencapai fasilitas kesehatan dengan aman, dan pekerja PBB akan berada dalam risiko saat memberikan vaksin di rumah-rumah penduduk, jelas kedua organisasi tersebut. Lebih dari 1,6 juta dosis vaksin polio diharapkan dapat didistribusikan di wilayah tersebut, tambah mereka.
Lebih lanjut, pernyataan itu mengungkap rencana rinci untuk mendukung para pemberi vaksin (vaksinator) dan penggerak sosial dalam menjangkau anak-anak yang memenuhi syarat di seluruh Jalur Gaza telah diselesaikan. Vaksinasi akan dilakukan oleh 708 tim, termasuk di rumah sakit, rumah sakit lapangan, dan pusat layanan kesehatan primer di setiap kotamadya di Jalur Gaza.
"Sekitar 2700 tenaga kesehatan, termasuk tim keliling dan pekerja lapangan masyarakat, akan mendukung pelaksanaan kedua putaran kampanye," demikian pernyataan tersebut.
Pada akhir Juli, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa wilayah tersebut sebagai area epidemi polio, dengan alasan pertempuran yang berlangsung selama berbulan-bulan sebagai penyebab utama penyebaran penyakit tersebut.