Bullying Bikin Mahasiswi PPDS Bunuh Diri, Ingat Hadits Nabi Ini

Nabi mengajarkan untuk menyayangi yang lebih muda.

Dok. Istimewa
Perwakilan BEM se-Univesitas Diponegoro (Undip) menggelar unjuk rasa menuntut kampus dan aparat berwenang mengusut tuntas kasus kematian Aulia Risma Lestari (ARL), Ahad (18/8/2024). ARL adalah mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi (Prodi) Anestesia Undip di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Kariadi Semarang yang diduga melakukan bunuh diri karena mengalami perundungan dari para seniornya.
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Praktik bullying di dunia pendidikan masih terjadi di Indonesia. Yang terbaru, kasus perundungan diduga dialami mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Korban ARL ini diduga melakukan bunuh diri akibat mengalami perundungan dari seniornya.

Baca Juga


Terlepas dari kasus itu, bagaimana Islam mengajarkan adab kepada sesama murid atau adab senior kepada junior dan sebaliknya?  Salah satu kiai dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Nur Hannan menjelaskan, pada prinsipnya adab murid senior kepada juniornya sudah tertuang dalam hadits nabi, di mana beliau bersabda: 

 

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِف لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

 

“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami serta tidak mengenal hak orang alim dari kami." (Shahih al-Jami’, hadits no 5443). 

"Jadi artinya hadis nabi ini sebenarnya memberikan prinsip dalam bergaul dengan orang lain. Artinya ketika orang itu bergaul dengan orang yang lebih muda, tentu dia harus berusaha untuk menyayangi. Menyayangi ini dalam arti yang sangat luas. Artinya misalnya dia berkata juga dengan berkata yang baik," jelas Kiai Hannan. 

Lalu, lanjut dia, jika melihat yang lebih muda melakukan kesalahan, maka harus mengingatkan dengan memberikan nasihat-nasihat yang baik, bahkan juga harus memberikan teladan yang baik. 

"Saya kira kalau masing-masing bisa menjalankan nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah ini, tentu akan saling menghormati. Jadi dalam bergaul dengan orang lain, yang muda bisa bergaul dengan yang lebih tua," ucap dia. 

Begitupun murid yang lebih tua atau seniornya juga bisa bergaul dengan yang lebih muda dengan pergaulan yang saling menguntungkan dan saling memberikan nilai kebaikan.  

"Jadi kalau kedua-duanya mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan oleh kanjeng nabi tadi, kalau ini diamalkan mungkin juga akan terhindar dari praktik-praktik bullying juga di sekolah," jelas Ketua Asosiasi Ma'had Ali Indonesia (AMALI) ini. 

 

Praktik bullying di Indonesia..

 

Dia mengamati, praktik bullying yang terjadi Indonesia rata-rata dilakukan oleh murid senior kepada juniornya. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahw para murid di Indonesia belum menjalankan prinsip-prinsip yang diajarkan Rasullah. 

"Kan Nabi sudah mengajarkan agar yang lebih tua ini menyayangi kepada yang lebih muda. Maka kalau dia melakukan pembulian, ini berarti dia tidak menjalankan nilai-nilai yang diajarkan oleh kanjeng Nabi," ujar Kiai Hannan. 

Dalam menuntut ilmu, menurut dia, sesama murid juga sangat penting untuk bekerjasama dan harus memahami bahwa ia menempuh pendidikan bukan semata-semata untuk mencari ilmu. 

Bullying (ilustrasi). Korban bullying diharapkan dapat sembuh dari luka fisik maupun trauma. - (Dok. Freepik)

"Ilmu itu bukanlah tujuan. Tetapi ilmu itu adalah semacam sarana untuk memperbaiki diri. Jadi sarana untuk memperbaiki diri. Artinya dalam proses mencari ilmu itu juga harus dibarengi dengan akhlak atau dengan adab yang baik," ucap Kiai Hannan. 

Bahkan, menurut Kiai Hannan, dalam kitab karangan KH Hasyim Asy'ari ada nukilan berbunyi "Adabu Fauqol Ilmi", yang artinya adab itu posisinya di atas ilmu. 

"Jadi orang yang sedang mencari ilmu itu sebenarnya harus betul-betul memperhatikan adab-adab yang baik. Bahkan semakin dia bertambah ilmunya seharusnya dia juga semakin bertamba baik adabnya," kata Kiai Hannan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler