Anies tak Jadi Diusung PDIP, Rano Karno Ungkap Kronologi Pertemuannya
Rano mengakui sempat berdiskusi soal Jakarta bersama Anies.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta dari PDIP Rano Karno buka suara soal keputusan partainya untuk mengusung Pramono Anung sebagai pasangannya. Padahal, PDIP sebelumnya digadang-gadang bakal mencalonkan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta.
Rano mengatakan, pertemuannya dengan Anies pada beberapa waktu lalu bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Ia mengaku telah lama ingin bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Sebetulnya gini, udah lama Bang Anies itu mau ketemu saya dia mau mampir ke warung," kata dia di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta usai mendaftar bersama Pramono Anung, Rabu (28/8/2024).
Namun, rencana itu tak kunjung terlaksana lantaran waktu yang tidak sesuai. Hingga akhirnya, Anies membuat janji untuk berkunjung ke Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP pada Senin (26/8/2024).
"Saya ada di BKN. Jadi temen-temen bisa tahu beliau itu berkunjung bukan ke DPP partai, tapi ke BKN. Kebetulan gedungnya di belakang (Kantor DPP PDIP)," kata Rano.
Saat itu, ia dan Anies berkomunikasi mengenai strategi untuk membangun Jakarta. Pasalnya, wacana menganai pasangan Anies-Rano sudah banyak beredar di media massa.
"Ya semua tentu tahu lah, ada wacana Bang Anies sama saya. Kita ngobrol 'Bang kalau kita jadi, apa yang musti kita lakukan?' Normal-normal saja sebetulnya," ujar Rano.
Namun, PDIP memutuskan untuk mengusung Pramono, alih-alih Anies. Meski begitu, menurut Rano, Anies tetap akan mendukungnya senagai cawagub DKI Jakarta.
"Artinya keputusannya tidak saya dengan atau Bang Anies sama saya, tapi bukan berarti terus kita tidak jadi teman. Beliau sangat men-support kok," kata dia.
Sebelumnya, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramowo-Rano, resmi mendaftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta. Kedatangan mereka didampingi oleh sejumlah elite PDIP dan masyarakat.
Pasangan Pramono-Rano tiba di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan mereka disambut oleh jajaran KPU Provinsi DKI Jakarta. Pasangan itu datang ditemani sejumlah elite PDIP dengan diiringi oleh arak-arakan khas Betawi.
Berdasarkan pantauan Republika, Pramono mengenakan pakaian beskap khas Betawi lengkap dengan peci hitam. Sementara iru, Rano Karno datang mengenakan baju koko dan peci berwarna hitam.
Sejumlah elite PDIP terpantau ikut mendampingi kedatangan pasangan Pramono-Rano. Salah satu elite PDIP yang ikut mendampingi adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya atau Aming.
Aming mengatakan, pihaknya datang mewakili partai untuk mengantarkan Pramono-Rano ke Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta untuk mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku telah menyiapkan syarat administrasi untuk mendaftarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari partainya.
"Mohon bantuannya. Mudah-mudahan kita punya administrasi semua sudah lengkap dan bisa diterima dengan baik," kata Aming.
Sementara, Pramono mengaku bersyukur dirinya bersama "Si Doel" dapat menjadi yang pertama mendaftarkan diri sebagai cagub-cawagub DKI Jakarta. Meski keputusan untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta datang belakangan, mereka berdua menjadi yang pertama daftar di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta.
"Pertama-tama syukur Alhamdulillah pada hari ini pasangan calon Pramono Anung Rano Karno didaftarkan secara resmi di KPUD DKI Jakarta. Walaupun putusannya terlambat, daftarnya paling cepat dan paling berani tarung," kata dia saat memberikan keterangan di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Rabu siang.
Pramono mengakui, banyak pihak yang mempertanyakan keputusannya untuk maju menjadi cagub DKI Jakarta. Meski sudah malang melintang di dunia politik, ia mengaku, terpanggil untuk memperbaiki dan membangun Jakarta menjadi lebih baik.
"Saya adalah orang yang selama hidup saya betul-betul tidak pernah minta jabatan kepada siapapun, termasuk kepada Ibu Mega, termasuk kepada Pak Jokowi, enggak pernah," kata dia.
Selama ini, ia hanya berupaya untuk kerja keras dalam setiap tugas yang diembannya. Karena itu, ketika diperintah untuk maju menjadi cagub DKI Jakarta, ia mengaku akan melakukan tugasnya dengan maksimal.
Pramono mengaku, saat ini masih menjabat Sekretaris Kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Karena itu, ia telah meminta izin kepada Jokowi untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
"Karena saya ini masih berada di dalam kabinet, saya minta izin secara khusus kepada Bapak Presiden dan Presiden memberikan izin, bahkan beliau yang kemudian mendorong saya untuk maju. Beliau mengatakan 'Mas maju aja, gak banyak orang yang bisa mendapatkan seperti itu'," kata dia.
Ia mengaku sama sekali tak melakukan persiapan dan tak membayangkan untuk maju sebagai cagub DKI Jakarta. Apalagi, selama ini ia tak banyak dikenal oleh masyarakat lantaran jarang tampil di media. Namun, ia mengaku akan siap bertarung di kontestasi politik itu.
"Saya memang nggak mau persiapkan diri dan nggak perlu dikenal, tapi kesempatan ini dalam waktu singkat saya meyakini pasti orang akan kenal saya. Minimal Pramono Anung dan Rano Doel Karno akan dikenal kembali," kata dia.