Partai Buruh Buka Peluang Buat Koalisi Baru Usung Anies di Pilgub Jakarta, Ini Caranya
Said meminta agar melihat sampai Kamis terkait dengan peluang Anies.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Buruh membuka peluang untuk membentuk koalisi baru demi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahuddin mengatakan bahwa Anies masih memiliki peluang untuk maju dalam Pilkada Jakarta. Hal ini mengingat Kamis (29/8) merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
"Masih ada besok (hari ini), hari terakhir pendaftaran sampai dengan pukul 23.59 WIB," kata Said saat dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu.
Menurutnya, partai politik yang sudah mendaftarkan bakal pasangan calon kepala daerah masih diperbolehkan untuk melakukan pendaftaran lagi selama masih dalam batas waktu masa pendaftaran.
Apabila nantinya muncul dukungan ganda, kata dia, KPU akan melakukan proses klarifikasi terhadap partai politik terkait.
Oleh karena itu, Said meminta agar menunggu sampai Kamis untuk mengetahui peluang mendukung Anies di Pilkada Jakarta.
"Kalau ada peluang pembentukan koalisi baru untuk mengusung Pak Anies Baswedan, puluhan ribu anggota Partai Buruh bersama rakyat Jakarta siap datang ke KPU untuk mendampingi pendaftaran Pak Anies," ujarnya.
Sebagai informasi, syarat minimal ambang batas pencalonan oleh partai politik maupun gabungan partai politik di Jakarta untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu memiliki 454.885 suara sah (7,5 persen).
Di lain sisi, KPU Jakarta telah menerima data 13 partai pendukung bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono yang masuk ke aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Ketiga belas partai tersebut yakni, Partai NasDem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Partai Gerindra, PPP, Partai Demokrat, Perindo, Partai Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora.
Kemudian, 1 partai pendukung bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno yang masuk ke aplikasi Silon adalah PDIP.
Adapun masih tersisa 4 partai lagi yang belum memberikan dukungannya, yaitu Partai Buruh, PKN, Partai Ummat, dan Hanura.
PKN sendiri menyiapkan dukungan penuh terhadap Ridwan Kamil-Suswono. Sehingga, apabila Partai Buruh, Partai Ummat, dan Partai Hanura ingin membangun koalisi baru untuk mengusung Anies, total suara ketiga partai itu hanya mencapai 152.777 suara.
Artinya, mereka masih membutuhkan 302.108 suara lagi. Apabila tidak terpenuhi, Anies Baswedan tidak bisa maju di Pilkada Jakarta.
Tertutup kemungkinan
Namun menurut analis pemilu, Titi Anggraeini lewat kicauan di X, Kamis (29/8/2024), partai yang sudah mengajukan calon dan mendaftarkan ke KPUD tidak lagi bisa menarik diri.
"Partai dilarang menarik dukungan/pengusulan calon dan calon dilarang mengundurkan diri dari pencalonan pilkada terhitung sejak pendaftaran calon," ujar Titi.
Pasal 43 UU 1/2015 mengatur bahwa;
(1) Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang menarik calonnya dan/atau calonnya dilarang mengundurkan diri terhitung sejak pendaftaran sebagai calon pada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota."
(2) Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik menarik calonnya atau calonnya mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon pengganti.
(3) Calon perseorangan dilarang mengundurkan diri terhitung sejak pendaftaran sebagai calon pada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
Sementara itu, pengamat sekaligus Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan pilkada Jakarta tetap akan panas, walaupun tanpa kehadiran sang petahana, Anies Baswedan.
"Walau tanpa Anies, Pilkada Jakarta tetap akan menjadi pilkada yang seru karena PDIP walau tanpa berkoalisi dengan partai lain, mereka memiliki sosok Rano Karno yang lama dikenal sebagai anak Betawi asli berkat perannya sebagai Si Doel," kata pria yang akrab disapa Hensat itu dalam siaran pers yang diterima, Rabu.
Menurut dia, Rano Karno akan menjadi salah satu magnet dukungan warga Jakarta karena elekatbilitasnya yang cukup besar sebagai budayawan Betawi.
Belum lagi dipadukan dengan Pramono Anung merupakan salah satu politisi andal yang dimiliki PDI Perjuangan.
"Sedangkan Pramono Anung dikenal sebagai politisi yang bisa diterima oleh pihak mana pun, termasuk oleh Jokowi, Prabowo maupun partai politik lainnya” kata Hensat.
Di sisi seberang, kata Hensat, ada sosok Ridwan Kamil juga yang tidak bisa dianggap remeh. Pria yang akrab disapa RK ini, menurut Hensat, memiliki basis pendukung yang cukup besar lantaran rekam jejaknya yang terbilang baik di Jawa Barat.