Islamofobia Meningkat, Muslim Minta Pemerintah Inggris Ambil Aksi Nyata

Islamofobia baru-baru ini memicu kerusuhan di beberapa kota di Inggris.

PA via AP
Para pengunjuk rasa tandingan berkumpul menentang kelompok antiimigrasi dan anti-Islam di Birmingham, Inggris, Rabu, 7 Agustus 2024.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sekitar 80 organisasi Muslim dan pemimpin masyarakat menghubungi pemerintah Inggris pada Rabu untuk mengambil langkah nyata guna mengatasi meningkatnya Islamofobia di negara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, organisasi dan pemimpin masyarakat, yang tergabung dalam Islamophobia Action Group, menyoroti normalisasi Islamofobia. Islamofobia baru-baru ini memicu kerusuhan di beberapa kota di Inggris.

Mereka juga mendesak pemerintah untuk secara resmi mengadopsi definisi Islamofobia dari All-Party Parliamentary Group (AAPG) untuk mengirimkan pesan yang jelas bahwa Islamofobia tidak akan ditoleransi.

Pernyataan tersebut juga meminta pemerintah Inggris memulai penyelidikan independen yang akan berfokus pada peran platform media sosial, media arus utama, dan narasi politik dalam menyebarkan kebencian dan Islamofobia.

“Pemerintah harus terlibat langsung dengan perwakilan komunitas Muslim yang sah dan dipilih secara demokratis, khususnya Muslim Council of Britain, untuk memastikan suara Muslim didengar dan ditangani,” tambahnya, dilansir di Anadolu Agency, Kamis (29/8/2024).

Mengomentari masalah tersebut, juru bicara Islamophobia Action Group mengatakan ini adalah momen kritis untuk mengatasi akar penyebab kebencian dan melindungi masyarakat.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler