Lembaga Survei KedaiKOPI Terlibat Pendirian Parpol Bersama Anies? Ini Jawaban Pendirinya

Jubir Anies menyebut banyak tokoh yang mendukung Anies membentuk partai politik.

Youtube
Tangkapan layar video pernyataan politik Anies Baswedan. Anies membuka peluang untuk membuat partai politik baru.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio membantah pernyataan juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, yang menyatakan dirinya termasuk salah satu dari tokoh-tokoh yang akan menyertai berdirinya partai Anies tersebut. Sahrin sebelumnya menyebut banyak tokoh-tokoh yang mendukung pembentukan partai politik (parpol) oleh Anies Baswedan, salah satunya Hendri Satrio yang akrab disapa Hensat.

"Saya enggak ikut-ikut ya (membentuk partai dengan Anies Baswedan)," kata Hensat kepada wartawan, Senin (2/8/2024).

Hensat mendukung langkah Anies yang akhirnya membentuk partai politik sendiri usai dinamika Pilkada Serentak kemarin. Namun, Hensat juga menilai seharusnya langkah Anies Baswedan membentuk partai politik sendiri sudah dilakukan sejak Pilpres 2024 selesai.

"Banyak yang menilai langkah Anies ini telat, tapi better late than never ya, karena setiap tokoh politik yang kemudian membuat partai politik itu kan sebetulnya baik untuk masyarakat ya," ujar Hensat.

Hensat mengatakan upaya membentuk partai politik akan menjadi tantangan baru untuk Anies Baswedan. Sebab, Anies harus bisa menemukan ciri khas seperti partai politik pada umumnya agar bisa mempertahankan eksistensi parpolnya tersebut.

"Jangan sampai kemudian partai politik yang dibikin Anies ini menjual ketokohan seseorang, dalam arti Anies sendiri. Karena kalau cuma Anies saja jadi tidak bisa bertahan lama, jadi partai keluarga juga nantinya," ujar Hensat.

 

Rencana Anies buat dirikan partai politik.. baca di halaman selanjutnya.

 

Sebelumnya, Anies Baswedan menyinggung peluang soal membuat partai politik baru. Anies menyebut peluang itu guna menangkap usulan dari publik yang mencuat belakangan ini. Hal itu disampaikan oleh Anies pasca-tak mengikuti Pilkada serentak 2024. Anies sempat digadang-gadang diusung jadi Cagub Jakarta atau Jawa Barat. Tapi peluangnya kandas.

"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh, kita lihat sama-sama ke depan," kata Anies saat memberikan keterangan di akun Youtube pribadinya pada Jumat (30/8/2024).

Anies menyebut rencana pendirian partai politik baru tersebut bisa digulirkan secepatnya. Anies berharap parpol itu dapat menaungi gerakan politik yang seirama dengan perjuangannya.

"Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar," ujar mantan Mendikbud itu.

Diketahui, PDIP resmi mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Juga


Keputusan ini menjawab teka-teki siapa figur yang dipilih partai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu setelah diisukan mendukung Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta.

Di Pilgub Jabar, nama Anies santer disebut akan diusung PDIP. Tapi di waktu terakhir, dinamika politik yang terjadi membuat Anies terhempas dari bursa Pilgub Jabar 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler