Malaysia Makin Cemburu: Medianya Nyinyir, Pengamat Sepak Bolanya Puji Erick Thohir

One Footbal Malaysia menilai yang lebih layak disebut Raja ASEAN adalah Vietnam.

Dok PSSI
Pesepak bola Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Arab Saudi pada pertandingan babak pertama laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (6/9/2024) dini hari. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1.
Rep: Fitriyanto, Andri Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, sepak bola Indonesia secara bertahap menjadi lebih baik. Khususnya prestasi Timnas Indonesia di berbagai tingkatan usia.

Untuk Timnas Indonesia senior, menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara (ASEAN) yang lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bahkan di laga pertama grup C pada 6 September lalu, tim asuhan Shin Tae-yong mampu menahan imbang tuan rumah Arab Saudi dengan skor 1-1.

Penampilan ciamik timnas tak lepas dari kehadiran para pemain keturunan berdarah Indonesia. Terbaru, kiper Maarten Paes yang menjadi pahlawan dengan mampu melakukan sejumlah penyelamatan gemilang termasuk tendangan penalti Arab Saudi.

Rupanya kemajuan Timnas Indonesia ini membuat panas negeri jiran Malaysia. 'Tetangga Berisik' ini selalu nyinyir dengan prestasi Timnas Indonesia.

Media Malaysia Onefootbal.my, melalui cuitannya di media sosial X menyebut Vietnam sebenarnya yang lebih pantas tampil di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, bahkan menyebut Vietnam sebagai Raja ASEAN.

"Sebenarnya King ASEAN adalah Vietnam. Layak ke round 3, Full local + pemain muda. Layak ke Final U-23 Asia full local. Thailand juga pernah seperti ini tapi Vietnam next level. Dan mereka ranking bawah 100 dengan full local. Gilaaa," tulisnya.

Dikomentari oleh @rifkypras, "Vietnam dan Thailand sudah ke round 3. King indo sekarang masih berjuang di round 3. "Dik Malay (Malaysia) sekarang sibuk pertandingan Piala Sukan. Kami ngerti kesedihan dik Malay, semoga segera bangkit ya dik."

Akun Tian Pratama ikut mengomentari, "Sibuk banget ni akun ngurusin negara orang, mending lanjut halu lagi tentang pemain warisan kalian itu (pemain naturalisasi)."

Adapun akkun @tanalboyy menambahkan, "Malaysia kapan bisa masuk round 3 kualifikasi pildun (Piala Dunia)? Kok malah cakap (bicara) negara lain, soalnya kami di sini lagi bahagia."

 

Jika warganet dan media Malaysia kerap berbalas serang dengan netizen Indonesia di X soal prestasi sepak bola masing-masing, pengamat sepak bola di Negeri Jiran itu dikenal lebih objektif. Salah satu pandit yang kerap memuji prestasi timnas Indonesia adalah Faiz Gurun yang biasa mengisi acara bincang-bincang sepak bola bersama Keesh Sundareshan di Astro Arena.

Keduanya sudah kerap memantau perkembangan timnas Indonesia sejak diasuh oleh Shin Tae-yong (STY) dan berhasil melaju hingga babak final pada Piala AFF 2020 lalu. Meski saat itu kalah oleh Thailand di final, mereka sepakat skuad Garuda mengalami perkembangan signifikan di bawah asuhan STY.

Setelah penampilan impresif di beberapa turnamen resmi seperti di Piala Asia 2024 dan Piala Asia U-23 2024, Faiz bahkan menyebut timnas Indonesia sebagai ancaman di kawasan ASEAN. Menurut Faiz, timnas Indonesia saat ini yang berisi pemain lokal dan keturunan tampil impresif tidak hanya di ASEAN tapi juga ASIA lantaran kepemimpinan Erick Thohir di PSSI.

"Sebagai seorang pendukung Harimau Mayala, ancaman terhadap Harimay Malaya memanng skuad mereka sekarang ini (ada) Marcelino Ferdinand, memang Asnawi, memang STY, memang timnas dia yang, pemain 60 atau 70 pemain talent pool mereka sekarang memang bahaya. Tapi yang lebih bahaya adalah Erick Thohir," kata Faiz dalam potongan video bincang sepak bola di Astro Arena yang beredar viral di X.

"Jka tidak ada seorang pun di Malaysia yang dapat mengimbanginya, kebijajaksanaan sepak bola dan kuasa dalam pengambilan keputusan di sana (Indonesia). Mereka dalam jalur untuk meninggalkan kita jauh kalau kita tidak berhati-hati, kan?"

 

Caketum PSSI, Erick Thohir, menjadi kandidat kuat di KLB PSSI 2023 di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Kamis (16/2/2023). - (Republika.co.id)

 

Skuad Garuda kini memang bisa dibilang mewah dalam hal komposisi pemain. Bahkan, nilai pasar Timnas Indonesia melesat ke posisi sepuluh besar Asia, tepatnya di posisi ke-9.

Melonjaknya nilai pasar skuat Garuda ini menyusul masuknya dua pemain keturunan berdarah Indonesia terbaru, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Beberapa waktu lalu Ketum PSSI Erick Thohir mengunggah foto dirinya bersalaman dan makan malam dengan kedua pemain kelahiran Belanda berdarah Indonesia tersebut.

Bahkan Hilgers dan Eliano sudah ikut latihan ringan bersama Timnas Indonesia di kawasan Senayan. Namun kedua pemain tersebut kembali ke Eropa dan belum bisa memperkuat Timnas Indonesia saat Indonesia menjamu Australia besok malam.

Kedatangan kedua pemain yang memiliki nilai pasar tinggi tersebut. Otomatis mengatrol nilai pasar Timnas Indonesia. Berdasarkan data dari Transfermarkt pada 9 September 2024. Nilai Pasar Timnas Indonesia kini di angka 16,73 juta euro atau sekira Rp 423,68 miliar.

Jumlah ini meningkat pesat karena nilai pasar Hilgers sendiri mencapai Rp 121,7 miliar dan Eliano menyentuh di angka Rp 11,3 miliar. Dua tambahan pemain inilah yang membuat nilai pasar Indonesia melejit.

Untuk Asia, Jepang memimpin dengan nilai pasar 276,13 juta euro atau sekira Rp 4,72 triliun. Korea Selatan di posisi kedua dengan nilai 168,5 juta euro atau sekira Rp 2,68 triliun, di posisi ketiga Iran dengan angka 46,35 juta euro atau sekira Rp 786 miliar.

Australia yang akan menjadiawan Indonesia pada match kedua besok malam, ada di peringkat empat dengan nilai pasar 48,23 juta euro atau sekira Rp 824 miliar. Vietnam yang sebelumnya menjadi skuat termahal di Asia Tenggara, ada di posisi ke-17 dengan nilai 6,83 juta euro atau sekira Rp 116 miliar, Thailand posisi ke-19 dengan nilai 6,43 juta euro atau sekira Rp 110 miliar, Malaysia di posisi ke-20 dengan nilai 6,38 juta euro atau sekira Rp 109 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler