Jejak Arsjad Rasjid, Dipilih Mufakat, Jadi Bos Timses Ganjar, dan Kini Dikudeta di Kadin

Anindya Bakrie memastikan bahwa Kadin solid.

Antara-HO Kadin
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang Indonesia terbelah. Arsjad Rasjid tidak terima dengan putusan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akhirnya memilih Anindya Bakrie sebagai ketua umum.

Kubu Arsjad menilai telah terjadi kudeta AD/ART dalam Munaslub tersebut. Arsjad pun telah menyurati Presiden Joko Widodo ihwal kekisruhan tersebut.

Menurut catatan Republika, persaingan antara Arsjad dan Anindya sebenarnya sudah terjadi sejak Munas 2021 lalu. Saat itu, Anindya yang juga punya kans cukup besar akhirnya 'mengalah' dan menyerahkan kursi kepemimpinan kepada Arsjad.

Pemilihan tidak melalui voting, tapi cukup dilakukan secara musyawarah mufakat. Anindya terpilih menjadi ketua Dewan Pertimbangan Kadin.

Saat awal kepemimpinan, keduanya pun tampak kompak. "Intinya bagaimana kita bisa membawa Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Inklusif yakni dari pengusaha dari skala besar, menengah, kecil, mikro sampai ultra mikro punya satu rumah yaitu Kadin. Kolaboratif, artinya kita harus bisa bermitra dengan pemerintah, pekerja, buruh, dan pemangku kepentingan lainnya," kata Arsjad dalam konferensi pers, Senin (9/8/2021).

Dalam perjalanannya, konstelasi politik berubah. Arsjad menjadi ketua tim sukses dari pasangan capres/cawapres Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDIP. Arsjad berseberangan dengan kubu Presiden Joko Widodo yang berkongsi dengan Prabowo Subianto dan mengusung Prabowo-Gibran.

Dalam Pilpres, Prabowo akhirnya menang. Arsjad pun mundur dari timses dan Kembali lagi menjadi ketua Kadin. Arsjad sempat bersilaturahmi ke Bambang Soesatyo dan Airlangga yang berada di kubu Prabowo. 

 

Arsjad diketahui merupakan Direktur Utama Indika Energy, perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan dan eksploitasi sumber daya alam, infrastruktur, dan berbagai sektor industri strategis lainnya.

Indika Energy terus mengembangkan dan mengelola portofolio bisnis yang luas dan beragam, mencakup sektor energi, logistik, infrastruktur, mineral, bisnis hijau, digital, dan kesehatan.

Portofolio bisnis Indika Energy mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai ketum Kadin Arsjad juga menjabat Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC). Sebagai Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid memimpin dan mengkoordinasikan berbagai inisiatif untuk mempromosikan kerjasama antar-negara anggota ASEAN.

Ia juga berperan aktif dalam mendorong dialog antara sektor swasta dan pemerintah, serta menggali peluang bisnis yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ini.

Pada tahun 2022, Presiden Indonesia juga mengangkat Arsjad menjadi anggota panitia pengarah Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Peta politik berubah

Perubahan peta politik ditengarai menjadi bagian dari Munaslub yang akhirnya mengangkat Anindya Bakrie sebagai ketum Kadin.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas yang juga politikus Gerindra menyampaikan selamat atas terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Supratman berharap kepengurusan baru dapat semakin meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah. "Saya ucapkan selamat kepada Mas Anin dengan amanah yang baru atas hasil munas yang telah digelar dan telah memilih pengurus serta sudah hadir formatur yang disusun," ujar Supratman Agtas dalam acara sarasehan bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di Menara Kadin, Jakarta, Ahad (15/9/2024).

Supratman menyampaikan pemerintah menghormati proses internal yang berjalan di Kadin Indonesia. Supratman menyampaikan Kadin Indonesia telah melalui proses internal pemilihan pengurus secara baik melalui munaslub.

"Kalau kami di pemerintah ya, ini kan urusan internal Kadin sebenarnya dan sudah diselesaikan lewat dengan keputusan munaslub yang ada," ucapnya.

Pemerintah, lanjut Supratman akan mengikuti aturan dan mendukung aspirasi munaslub yang berasal dari perwakilan Kadin daerah. Supratman menyebut pemilihan Anindya merupakan kendak seluruh mayoritas pengurus Kadin daerah dan pemerintah akan ikut dengan keputusan yang dihasilkan oleh internal Kadin.

"(Kepres) aturannya seperti itu. Namun semua keputusan presiden pasti nanti akan melewati proses harmonisasi di kementerian. Kira-kira berapa lama, ya kalau bisa secepatnya, kenapa harus berlama-lama," ucap Supratman.

Baca Juga


Anindya Bakrie memastikan soliditas Kadin Indonesia pasca munaslub. Anindya menyampaikan munaslub sendiri merupakan aspirasi dan insiasi dari Kadin di daerah, asosiasi atau anggota luar biasa yang menginginkan adanya perubahan yang lebih baik dalam kepengurusan Kadin Indonesia.

"Jadi merekalah yang membuat panitia untuk menentukan kuorum, jalannya persidangan, dan hasilnya. Sesuai dengan AD-ART, kemarin sudah berjalan, semua yang dilakukan itu sesuai dengan AD-ART," ujar Anin saat sarasehan bersama Menkumham di Menara Kadin, Jakarta, Ahad (15/9/2024

Anin memastikan kepengurusan Kadin Indonesia yang baru selalu terbuka dalam menerima masukan dari seluruh anggota. Anin juga menjamin akan merangkul seluruh anggota Kadin Indonesia dan menepis adanya dualisme di tubuh Kadin Indonesia.

"Tidak ada dua Kadin dari dulu, sekarang, dan tentunya ke depannya. Karena Kadin adala satu-satunya wadah dunia usaha di dalam undang-undang," ucap Anin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler