Tema Maulid Nabi SAW di Malaysia, Pesan Anwar, dan Ketulusan Paman Mike
Perayaan Maulid Nabi SAW di Malaysia berlangsung meriah
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR- Perdana Menteri Malaysia, Datuk Sri Anwar Ibrahim Senin (16/9/2024) mengatakan bahwa umat Islam harus terus merujuk dan menjadikan Nabi Muhammad SAW, yang merupakan Murabbi (pendidik) terbesar umat, sebagai uswatun hasanah atau panutan baik yang patut diteladani di saat seluruh dunia berjuang untuk menemukannya.
Perdana Menteri mengatakan bahwa setiap Muslim harus belajar dari Nabi SAW, tidak hanya dalam hal kepribadiannya, tetapi juga kepemimpinannya, partisipasi sosial dan keluarganya, terutama dalam konteks model bangsa Madinah.
“Aspirasi kami untuk sebuah negara Madani juga didasarkan pada pelajaran yang kami pelajari dari kebijaksanaan beliau dan Piagam Madinah yang beliau perjuangkan dengan menggunakan formula keberagaman dalam bingkai persatuan berdasarkan keadilan dan kasih sayang,” ia memposting di Facebook pada kesempatan Maulidur Rasul hari ini, dikutip dari Barnama, Senin.
Perayaan Maulidur Rasul Nasional 2024/1446H, yang bertema “Al-Falah Pemacu Malaysia Madani” diadakan di Putrajaya International Convention Centre hari ini.
Raja dan Ratu Malaysia, Yang Mulia Sultan Ibrahim dan Raja Zarith Sofiah, menghiasi acara yang juga dihadiri oleh Anwar dan 6.000 orang.
Dalam tulisan terpisah, Perdana Menteri juga mengucapkan selamat kepada Mufti Sarawak Datu Kipli Yassin yang dinobatkan sebagai penerima penghargaan Anugerah Perdana Maulidur Rasul 1446H/2024 tingkat nasional.
Dia juga mengucapkan selamat kepada enam orang lainnya yang menerima Anugerah Maulidur Rasul 1446H/2024 tingkat nasional.
BACA JUGA: Media Barat Ini Bongkar Praktik Kawin Kontrak Alias Nikah Mutah di Puncak, Begini Faktanya
Mereka adalah Presiden Persatuan Persaudaraan Muslimah Malaysia Datin Aminah Zakaria, anggota Dewan Tertinggi Majelis Agama Islam Sabah Datuk Ab Jamal Sakaran, ahli mikrobiologi Prof Dr Khatijah Mohamad Yusoff, mantan Anggota Kehormatan Institut Pemahaman Islam Malaysia (IKIM) Prof Emeritus Dr Shaharir Mohamad Zain, presiden Deaf Advocacy and Well-Being National Organisation Malaysia (DAWN) Sariah Ibrahim dan Michael Tong Wai Siong, yang juga dikenal dengan nama Paman Mike (Uncle Mike).
Paman Mike
Ketulusan Micheal Tong Wai Siong dalam mengadopsi tiga saudara yatim piatu dan membesarkan mereka dengan pendidikan agama yang layak telah memberinya Penghargaan Maulidur Rasul Nasional.
Tindakan Tong, 55 tahun - yang akrab disapa 'Paman Mike,' dalam merawat Rafie Ahmad Fauzi dan dua adiknya, Rasyid dan Abdul Rahman, sejak tahun 2008, dianggap menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang dan persatuan dalam masyarakat MADANI Malaysia.
Yang Mulia....
Yang Mulia Sultan Ibrahim, Raja Malaysia menyerahkan penghargaan tersebut pada perayaan Maulidur Rasul 1446H/2024 tingkat nasional di sini hari ini.
Kisah pria asal Kuala Lumpur ini, yang dengan lancar merawat Rafie, yang kini berusia 29 tahun, Rasyid, 28 tahun, dan Abdul Rahman 24 tahun, meskipun berbeda agama dan etnis, menjadi viral setelah diberitakan oleh beberapa media lokal beberapa bulan yang lalu.
Mengenang pertemuan pertamanya dengan ketiga bocah yang kini sudah ia anggap sebagai anak sendiri, Tong mengatakan bahwa ia merasa “ditakdirkan Tuhan” untuk bertemu dengan Rafie, yang duduk sendirian di sebuah panti asuhan di Gombak, Selangor, saat ia menjadi sukarelawan di sana sekitar 16 tahun yang lalu.
“Saya merasa terdorong untuk membantu anak ini. Niat saya adalah untuk membesarkannya menjadi manusia seutuhnya,” katanya kepada wartawan setelah acara hari ini.
Setelah menghabiskan beberapa waktu dengan anak laki-laki itu, Tong mengetahui bahwa Rafie telah terpisah dari dua adik laki-lakinya, yang ditempatkan di panti asuhan yang berbeda.
Dia melacak saudara kandung Rafie, Rasyid dan Abdul Rahman, di sebuah panti asuhan di Klang, Selangor, sebelum memutuskan untuk membawa ketiganya ke rumahnya di Bandar Sri Damansara.
BACA JUGA: Benarkah Sahabat Nabi SAW, Ibnu Abbas, Bolehkan Kawin Kontrak atau Nikah Mutah
Tong menggambarkan penghargaan yang diterimanya hari ini sebagai pendorong baginya untuk melanjutkan kegiatan amal dan membantu mereka yang membutuhkan.
“Saya merasa sangat tersentuh. Saya tidak pernah menyangka akan menerima penghargaan ini karena saya berasal dari keluarga biasa. Selama 16 tahun, saya tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapa pun hingga akhirnya diberitakan oleh Harian Metro,” katanya.
Sumber: bernama