Al-Qassam Menolak Padam Hancurkan Tank Merkava, Israel Catat Peningkatan Perlawanan Gaza
Al-Qassam meningkatkan serangannya di Jalur Gaza Utara
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-Brigade Al-Qassam mengatakan telah menargetkan sebuah tank Israel, sementara media Israel mengatakan bahwa tentara telah mendeteksi peningkatan aktivitas Hamas di Jalur Gaza utara.
Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan bahwa mereka menargetkan sebuah tank Merkava Israel dengan rudal Yassin 105 di daerah al-Tanour di sebelah timur Rafah di Jalur Gaza selatan.
Maariv melaporkan bahwa IDF telah mengamati peningkatan aktivitas Hamas di Jalur Gaza utara.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza hari ini mengumumkan bahwa jumlah korban gugur akibat perang Israel telah meningkat menjadi 41.586 orang syahid dan 96.210 orang terluka sejak 7 Oktober.
Kementerian mengatakan dalam laporan statistik hariannya bahwa penjajah Israel melakukan empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, di mana 52 syuhada dan 118 korban luka-luka dirawat di rumah sakit dalam 48 jam terakhir.
Laporan tersebut menambahkan bahwa sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, di mana ambulans dan kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Selain korban, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, perang Israel yang didukung oleh Amerika Serikat telah mengakibatkan kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Israel terus melanjutkan perang tanpa menghiraukan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera mengakhirinya, dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Hizbullah Lebanon telah mengkonfirmasi syahidnya Sekretaris Jenderalnya, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara pada Jumat (27/9/2024) malam di markas komando pusat partai di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
“Yang Mulia Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, bergabung dengan rekan-rekannya, para syuhada yang hebat dan abadi yang telah memimpin perjuangan selama hampir 30 tahun,” demikian pernyataan Hizbullah, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (28/9/2024).
BACA JUGA: Sengaja Cari Link Video Mesum Oknum Guru dan Siswi Gorontalo, Ingat Pesan Rasulullah SAW
Pernyataan Hizbullah muncul beberapa jam setelah tentara Israel mengkonfirmasi keberhasilan pembunuhan tersebut dan mengatakan bahwa jet-jet tempurnya menjatuhkan sekitar 85 bom penghancur bunker, yang masing-masing seberat satu ton bahan peledak, untuk membunuh Nasrallah.
Sebelumnya, Tentara pendudukan Israel mengkonfirmasi pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah dalam serangan bom yang menargetkan markas komando pusat partai tersebut di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, pada Jumat (27/9/2024) malam.
Tentara Israel mengatakan bahwa jet-jet tempurnya menjatuhkan sekitar 85 bom yang dapat menembus lapis baja, masing-masing seberat satu ton bahan peledak, untuk membunuh Nasrallah, dan menambahkan bahwa pasukannya “berfokus untuk menghilangkan ancaman serangan teroris, termasuk peluru kendali yang dapat menyasar titik-titik strategis”.
Juru bicara militer Israel, Avichai Adrai, juga melaporkan di Xbox bahwa tentara Israel juga membunuh komandan Hizbullah di wilayah selatan, Ali Karaki, dan beberapa komandan lainnya dalam serangan yang sama.
“Kami melihat dampak dari operasi kami pekan lalu terhadap apa yang dapat dilakukan Hizbullah dan kami masih harus menempuh jalan panjang dan Hizbullah masih dapat terus menembaki kami,” kata Reuters mengutip juru bicara IDF.
Radio Angkatan Darat Israel juga mengatakan bahwa komandan Hizbullah, Hashem Safieddine, diperkirakan tidak terbunuh dalam serangan tersebut.
Dalam komentar pertamanya mengenai keberhasilan pembunuhan tersebut, Kepala Staf IDF Herzi Halevy mengatakan bahwa “serangan tersebut telah direncanakan sejak lama dan dilakukan pada waktu yang tepat,” seraya menambahkan, “Ini bukanlah hal terakhir yang kami siapkan, pesannya sederhana saja, siapa pun yang mengancam warga Israel, kami akan mengetahui cara untuk menghabisi mereka.”
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan bahwa pengumuman Israel tentang penyingkiran Nasrallah adalah “sebuah pencapaian penting bagi keamanan Israel, dan membiarkan musuh-musuh kita tahu bahwa siapa pun yang menyerang kita akan mati”.
Di Teheran, Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menekankan “perlunya menanggapi dengan tegas dan membuat entitas Zionis menyesali kejahatannya.”
Reuters mengutip sumber-sumber yang mengetahui hal ini mengatakan bahwa “Iran terus melakukan kontak dengan Hizbullah dan sekutu-sekutu regional lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya.”
BACA JUGA: Saat Hizbullah Dihajar Habis-habisan, ke Mana Iran dan Balas Dendamnya yang Dinantikan?
Di Beirut, Kantor Perdana Menteri Lebanon mengatakan bahwa pemerintah akan mengadakan sidang luar biasa malam ini untuk membahas perkembangan terkini.
Sebelumnya, para pejabat Israel mengatakan kepada New York Times bahwa serangan hari Jumat dimaksudkan untuk menghancurkan Hizbullah dengan membunuh para pemimpin utamanya dan, jika berhasil, akan memungkinkan Israel untuk menghindari invasi darat ke negara itu.
Pembunuhan sekretaris jenderal Hizbullah akan menjadi pukulan yang menentukan bagi organisasi politik dan militer Hizbullah di Lebanon, dan bagi rencana kekerasan lebih lanjut oleh Iran, kata mereka.
Sumber: aljazeera