Jika Israel Berani Balas, Iran Ancam akan Gempur Lagi dengan Serangan Lebih Dahsyat
Serangan Iran terhadap Israel merupakan bentuk balasan terhadap pelanggaran Zionis.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran melepaskan ratusan misil ke Israel sebagai respons atau pembunuhan Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah dan serangan Zionis ke Gaza. Garda Revolusi Iran mengancam akan melancarkan 'serangan dahsyat' terhadap Israel jika Israel membalas serangan rudal Teheran.
"Jika rezim Zionis bereaksi terhadap operasi Iran, mereka akan menghadapi serangan dahsyat," kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh kantor berita Fars dilansir the Guardian.
IRGC mengatakan serangan rudal Iran terhadap Israel pada hari sebelumnya sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dikatakan bahwa serangan rudal itu terjadi menyusul pelanggaran Israel terhadap kedaulatan Iran. Hal ini merujuk pada pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli.
IRGC mengatakan serangan rudal itu menargetkan tiga pangkalan militer di sekitar Tel Aviv serta pangkalan udara dan radar. Teheran menambahkan bahwa 90 persen rudal mengenai target.
Ada sedikit rincian yang diverifikasi secara eksternal mengenai dampak penuh dari peluncuran hampir 200 rudal Iran ke Israel sebelumnya, yang sebagian besar tampaknya telah dicegat Israel.
Seyed Abbas Araghchi, menteri luar negeri Iran, mengeluarkan pernyataan melalui X. "Tindakan kami berakhir, kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," tulisnya.
Tampaknya, ini merupakan upaya untuk menarik garis di bawah serangan militer yang menurut Iran merupakan pembalasan atas serangan Israel baru-baru ini terhadap proksinya di sekitar Israel.
"Para pendukung Israel sekarang memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi untuk mengendalikan para penghasut perang di Tel Aviv alih-alih terlibat dalam kebodohan mereka," tulisnya.
Presiden Iran telah mengeluarkan pernyataan tentang serangan malam ini terhadap Israel. Masoud Pezeshkian memperingatkan Israel agar tidak terlibat konflik dengan Iran dan menggambarkan serangan itu sebagai hanya sebagian kecil kekuatan Iran.
"Tindakan ini dilakukan untuk membela kepentingan dan warga negara Iran. Beri tahu Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apa pun.”